just cerita humor)
Oke, ga ada yang bisa meloloskan diri dari MOS. Termasuk Amir. Terpaksa dia membulatkan tekad ikut MOS bersama dua teman nya, Yona dan Gugun. Pagi yang cukup segar lagi ceria, tiga tokoh kita sudah mendekam di dalam angkot yang masih longgar. Ini dia pembaca angkot langganan mereka. Setelah satu jam menunggu di pinggir jalan. Mereka bertemu dengan angkot langganan mereka. Oh ya biar pembaca tahu, angkot langganan mereka itu ada dua : yaitu angkot yang ada tulisan Facebook, dan Delon di pantat bodinya. Sejak di kelas SMP Gempita, mereka udah fanatik banget naik angkot itu. Aneh, itulah namanya anak muda kali kalau sudah fans ama sesuatu. Termasuk fans mobil angkot ! @.^
Gugun, Yona dan Amir senyum-senyum di angkot. Hari ini adalah pertama kali mereka pake seragam SMA. Wow, serasa udah dewasa gituu. Tapi kesan itu hancur kalau melihat penampilan tiga tokoh kita ini. Lihat saja tuh si Gugun, tas punggungnya kecil amat, bergambar ipin upin. Soalnya itu tas adiknya, jadi dia tukaran ama adiknya yang duduk di kelas 2 SD. Sementara si Yona, lagi ngemut permen bola dan pake tas Naruto, dan jaket Samurai x, wajahnya gak dewasa banget, sementara si Amir, pake topi yang di balik ke belakang kayak si Bolang, di rambutnya ada tempelan bulu ayam, karena dia habis keluar dari kandang ayam sebelum ke sekolah.
“Tuh Farid !” celetuk trio kwik-kwok nunjuk tampang cowo manis nan judes lagi ngontel sepeda federal di jalanan. Farid nyengir ketika namanya di sebut dan dia melihat tampang trio Kwik Kwok nongol di kaca angkot seperti tiga orang kriminal dalam mobil tahanan. Farid seperti menantang balapan ama angkot trio kwik-kwok. “Pasti aku dulu yang sampai di sekolah !” teriak Farid. Farid ngontel sepeda sekuat-kuatnya. Menanggapi tantangan Farid, trio Kwik Kwok hanya mengelus dada. Farid sudah bisa mendahului angkot dan kabur di depan lebih dulu. Mereka heran, Farid yang anak pejabat suka naek sepeda, padahal kalau dia mau ada mobil sedan yang ngantar jemput dia ke sekolah, tapi itulah keanehan tokoh KAU TAHU SIAPA TAK BOLEH DISEBUT ITU.
Akhirnya Farid si pembalap sepeda federal itu yang nyampai duluan di gerbang sekolah. Farid puas meski nafasnya ngos-ngosan dan keringat keteknya bau minta ampuun, Farid berjalan memasuki sekolah. Amir, Yona dan Gugun pun iklas, mereka kalah , karena angkotnya ngetem nunggu penumpang penuh dulu di Pasar Brotoyudon. Justru mereka bersyukur kalau Farid yang menang, soalnya kalau Farid kalah, mereka pasti kena gampar Farid.
“Haha, jadi kalian takut MOS ?” ceplos Farid yang berjalan beriringan dengan trio Kwik Kwok. Mereka hari ini akan briefing MOS. Dan Gugun dan Amir mengungkapkan isi hatinya, kalau mereka takut MOS.
“Emang kamu gak takut MOS ?” tanya Amir salut ama Farid.
“Tidak, kan aku punya Kak Teguh, Kak Teguh itu sepupuku dan ikut jadi senior ngeMOS, jadi gak mungkin lah kalau para senior galak ma aku.” Mantap Farid.
Gubrak ! pembaca dan juga trio kwik kwok pun terjungkal.
Kita tinggalkan dulu debaran hati trio kwik kwok yang akan melawan MOS. Hari ini kamera ngesoot ke suasana briefing. Aula yang biasanya nampak sepi dan lengang dan berhantu nampak seperti pasar malam. Padat, ribut, rusuh. Karena gak cukup buat nampung siswa baru yang berjumlah ratusan, beberapa siswa luber bercecaran di halaman. Nampak Gugun, Yona, Farid dan Amir berusaha menerobos masuk ke sesaknya ruangan. Mereka bertekad berdiri di deretan depan. Alhasil mereka harus dorong-dorongan. Segala cara mereka lakukan agar bisa menyeruak ke depan. Salah satunya dengan cara ilegal yakni menggelitiki siswa dan juga menginjak kaki siswa baru. Konstan mereka minggir dan berjatuhan setelah jadi korban kecurangan trio kwik kwok.
Sesungguhnya trio kwik kwok takjub melihat tampang-tampang siswa baru. Diantara siswa baru yang bertebaran tumplek blek, banyak ditemukan wajah-wajah asing. Ada yang bermuka kotak, muka lancip, ada yang pendek, jangkung, gemuk, ada yang hidungnya pesek, telinga caplang, ada juga yang wajahnya di pantat, hahah yang itu bohong banget. Yang jelas bau peserta briefeng itu ampunn banget. Berbagai macam bau ngumpul di situ. Dari bau ask, reksona, bau remason, minyak kayu putih, minyak telon, bau kentut ampe bau kemenyan dan juga bau ketek yang paling heboh. Bau itu membentuk gumpalan awan di atas kepala, dan bebarapa siswa yang cerdas memakai masker mulut. @._^ Tiba-tiba Amir mencolek bahu Gugun. Dia nunjuk sosok cewek yang berdiri di deretan nomer dua di barisan depan.
“Cantik buanget ,” desis Amir. Gugun nyelinguk ke arah yang ditunjukan Amir. Dia melihat gadis berhidung mancung, berambut lurus sebahu, berkulit bersih dan bermuka kiyut banget. Ngerasa jadi pusat perhatian para cowok, tuh cewek malah mainin rambutnya dan bergaya sok cuek, sementara di samping cewek itu berdiri gadis mungil berkacamata kotak dan berpipi tembem , nampak bangga dan sok imut, karena dia kira dirinya lah yang jadi pusat perhatian mata cowok, padahal yang dipandang adalah sahabatnya yang bernama Sandara itu, bukan dia. Cewek berpipi tembem itu dalam cerita ini bernama Cici Ciput.
“Cek ! cek ! perhatian-perhatian ! acara briefeng MOS akan segera dimulai !!” mik melengking dari speaker raksasa di panggung aula. Gugun dan Amir terjungkal kaget.
Trio kwik kwok kembali fokus ke acara briefeng dan larut dalam euforia bersama siswa baru lainnya. Gugun dan Amir merenges puas karena bisa berdiri di deretan depan. Pak Drajat megang mik, siap-siap memberikan briefing MOS. Pak Drajat adalah wakil kepsek, dan bertugas sebagai instruktur briefing.
“Kalian gak usah gusar atau galau..MOS di SMA sewon kidul tercinta gak seseram yang kalian bayangkan dan pastinya kalian akan semangat dan gembira. (Gugun dan Amir serta peserta briefeng terhenyak dan diam seribu bahasa karena suara Pak Drajat..nangudubillah ..kenceng banget...) anak anak pasti senang, dont miss it ada hadiahnya lhoo...ada doorprise buat peserta MOS teraktiv, terkreatif dan terpopuler..jadi rugi banget kalau gak ikut MOS...!! (tepuk tangan membahana) untuk juara ketiga akan dapat hadiah satu kardus sarimi !!” (hah para peserta saling pandang. Kok sarimi ? ga gaul amat, kirain hadiahnya tipi atau hp..tapi gak papa, sarimi juga lumayan, pikir mereka daripada ga da hadiah, para peserta keplok keplok lemah.)
“Juara kedua...satu karung coklat..!!” peserta keplok keplok lebih kuat dan semangat. “Dan juara satu hadiahnya pasti ga terpikirkan, karena hadiah ini sangat heboh ..yaitu.......” Pak Drajat yang ngasih ceramah itu sengaja memberikan jeda dan masang muka penasaran, biar peserta siswa baru pada deg-degan. “Yap hadiahnya...ini dia !” Pak Drajat mamerin pulpen imut kecil jadul yang udah gak ada dipasaran yang dulu harganya cuma seratus perak. “Apa ??” semua peserta pada tersentak lemas. (Kirain hadiahnya gadget terbaru pak.) “Eh eh jangan salah..Pak Drajat berusaha mengembalikan semangat penonton yang udah terlanjur mengendor dan kecewa itu. Ini adalah pulpen dari alumni kita tercinta yang sekarang udah jadi menteri . ini adalah kenang-kenangan yang tak terlupakan dan besar nilai historinya anak-anak ...” ucap Pak Drajat dengan muka merah, karena anak-anak mulai kasak-kusuk tak karuan, ga ada muka tegang dan penasaran seperti tadi. “Anak-anak diam !!” Pak Drajat kesal. Siswa baru akhirnya pada memperhatikan dan keplok lemah tanda tak iklas. “Oke, karena SMA Sewon beda dengan yang lainnya, setiap ospek punya tema, karena tema bullying udah pasaran, maka tema tahun ini adalah ..sangat dasyat dan spektakuler yaituuu...garuda di dada dan hatiku... ( Pak Drajat pun tangannya sibuk membentuk tanda garuda dan lain-lain yang pusing kalau ngeliatnya)..membentuk siswa berprestasi, bermental tinggi, semangat, kreatif, bertakwa dan santun. Dan selama MOS kalian akan dipandu kakak-kakak senior yang hebat ini...”
Maka kamera berpaling ngeshoot ke arah deretan kakak-kakak senior yang berdiri dari tadi di belakang Pak Drajat. Perkenalkan ini Kak Jihan, Kak Jihan waktu itu sedang izin ke belakang, tiba-tiba seorang sekretaris osis berjalan di tengah panggung memamerkan foto Kak Jihan. Para peserta briefeng agak kecewa karena foto wajah Kak Jihan gak kelihatan, karena ditutupi poni selebar wajahnya. Yang jelas Kak Jihan itu ga pemalu, dia adalah ketua osis dan termasuk orang populer dan terpandang di SMA sewon kidul. Selanjutnya senior adalah Kak Teguh ( ini adalah sepupu Farid karena itu Farid paling keras tepuk tangannya), selanjutnya kak Nabila, kak Jonathan, Kak Galih, Kak Nana dan kak Danang. Yang paling banyak dapat tepuk tangan adalah kak Galih. Murid baru cewe riuh rendah karena terpesona lihat tampang cakep kak Galih. Selanjutnya profil lengkap mereka akan disajikan penulis di bab tiga..sabar ya..... jangan pada pergi ya pembaca..dan jangan khawatir gak ada iklan dalam cerita ini , cuma pesan pengarang...supaya pembaca tambah asyik jangan ketinggalan cemilannya sambil ngebaca sambil ngemil kan asyikkk.....@.@
Setelah senior berkenalan di lanjutkan perkenalan dengan beberapa guru SMA sewon. Setelah itu perkumpulan di aula itu dibubarkan. Anak-anak dipersilahkan istirahat dan masuk kelas masing-masing.
Trio kwik kwok ikut berhamburan bersama siswa baru lainnya. Masuk kelas, duduk di bangku baru dan kenalan dengan teman baru. Yona dapat teman baru bernama Tiwi. Sedangkan Gugun dan Amir tetap duduk sebangku. Mereka duduk sebangku sejak kelas satu SMP dan dilanjutkan sampai jenjang SMA...ampuun.. nista eh .setia bangett..ihik. Yona meringis, melihat dua sohibnya dari SMP gempita itu sedang bersama cowok lainnya antri berbaris semut mo kenalan ama Sandara. Tuuh cewek yang mereka lihat di acara briefeng ternyata satu kelas ama meraka, emang hebat...baru muncul di kelas baru udah populer. Konon, cewek itu pernah jadi finalis gadis sampul di sebuah majalah remaja. Tapi itu gak penting, Yona ngeliat di bangku belakang cewek-cewek sedang ngobrol ama siswa bernama Fernando. Fernando cowok berambut rapi jali bak artis korea, terbilang cukup ganteng, karena itu ga heran cewek-cewek langsung terpesona ngeliat dia. Tapi gak dengan Yona, dia pikir kalau Fernando biasa-biasa aja dan dia gak suka dengan sikap cewek cewek yang pada kenalan itu, karena bagi dia sikap itu ga elegan, telalu norak dan murahan, karena itu Yona milih keluar dari kelas, jalan-jalan sendiri sambil menghidup udara SMA Sewon.
Yona berjalan dengan berjinjit di atas rerumputan sekolah bagai kelinci riang mencari makan. Yona tersenyum, tak jauh dari ruang perpus dia menemukan ruang robotika..tuh adalah ruang ekskul untuk para penggemar ilmu pengetahuan. Hmm, Yona udah punya pilihan, kelak dia akan masuk ke club itu. Di sebelah ruang robotika, ada ruang aneh, Yona mendekat ke ruang itu dan dia berdiri di bawah kaca jendela. Dan sayup-sayup dia mendengar percakapan para senior. Rupanya itu adalah ruang sekretariat osis. Para senior sedang ngumpul santai di situ.
“Curang, MOS kali ini lebih gampang, masak sekarang ada banyak hadiah , dulu cuma hadiah piring gelas dan rinso bagi peserta MOS teladan.”
“Hooh gak terima,”
“Ga adil, masak foto profilnya disuruh Pak Drajat bebas, padahal dulu kita ketat banget aturannya!”
“Waduh, ga sabar ni pengin marah-marahin junior..”
“Yap, liat tadi tampang culun mereka waktu briefeng.. haha bikin gue ngakak, pasti puas gue ngerjain mereka nanti hahaha..”
“Ih lihat nih di formulir peserta MOS ga ada riwayat sakit, atau cungkringan, jadi kita bebas menghajar mereka..hahaha..”
“Tos..tos...hahaha..”
“Sumpah senior...blerpereowuuushllet lelrllrat..... siapa saja yang tidak patuh pada senior..halal dijedotin, dihina, diinjak dan dilempar mereka di tempat sampah hahaha lol..”
“Ihh ...” Yona mengorek-orek kedua telinganya dengan kedua telunjuknya, karena suara para senior itu gak begitu jelas..sangat gaduh oleh suara anak-anak yang sedang istirahat di halaman.
“Ya udah, Yona memilih berjalan-jalan lagi. Dan dia hampir bertabrakan ama sesosok cowok berambut slick back. Dia bernama Occ, gak tahu darimana datangnya, tiba-tiba saja berkata pada Yona. “Kau..jangan kut MOS..jangan ikut MOS karena senior itu Cuma akan...!” pesan cowok itu yang tergunting kata-katanya oleh pengarang lalu lari terbirit-birit dengan wajah ketakutan waktu ngeliat senior di kejauhan natap bengis ke arahnya.
“Kamu siapa ? kamu ngomong apa..kenapa ga diterusin..hei jangan lari....” remaja bernama Occ itu udah ngilang di koridor kelas dua. Rupanya dia kakak kelas atau anak kelas dua. Yona ga bisa mengejar cowok itu karena keburu bel masuk berbunyi. Yona Cuma heran bin penasaran, apa sebenarnya maksud cowok itu, dan kenapa cowok itu nampak takut setengah mati waktu ngeliat senior (kak Jonathan) di teras ruang sekretariat osis. Huh, Yona akhirnya masuk ke kelas dan duduk di bangku di ruang kelasnya. Wali kelas Pak Anton bersama Kak Danang masuk ke ruang kelas lalu membagikan jadwal MOS dan senior Kak Danang mengumumkan barang yang wajib mereka bawa dan aksesoris yang mereka pakai di MOS hari pertama.
Ini dia jadwal MOSnya. Di jadwal tertulis cuma tiga hari.
Dan barang yang harus mereka bawa di MOS hari pertama adalah :
Ø lele kumis keriting jumlah satu
Ø cokelat rasa sirsak jumlah satu
Ø buah semangka bergaris lima
Ø topi kerucut seperti penyihir bagi peserta cowok
Ø rambut bagi perempuan dikucir lima, dengan pita kuning,
Ø tas karung goni
Ø dasi kacang panjang
Ø pakaian putih hitam.
Ø cake brownies satu dus
Ø tanda nama bebas, tergantung kreativitas, yang penting ada foto...foto kartun, atau avatar artis juga boleh..pokokna bebas
Ø sepatu tali rafiah warna kuning,
Kak Danang membacakan catatan diatas dengan wajah keji. Kak Danang itu ketua sekretaris kedua osis, profil lengkapnya dapat pembaca lihat di bab tiga yeahh...>>> Para junior terhenyak kayak ga percaya dengan barang-barang yang harus mereka bawa di hari pertama. Kak Danang kembali menambahkan :
“Adik-adik tolong dicatat yauw untuk hari kedua barang yang harus kalian bawa..adalah........................adalah..........”
(Junior udah siap dengan pulpen dan buku catatan, menunggu kata-kata kak Danang dengan tegang
“................./adalah besok tunggu hari selanjutnya...agar kalian penasaran !!” (Gubrakk !!) “Dan itu bertujuan menguji kesiapan dan kuatnya mental kalian !!” tambah kak Danang sambil meringis. Alisnya menukik tajam, memamerkan misteri.para junior merinding disko.
bersampang.....eh bersambung....