Sebuah naskah drama dramaan di sekolah
dasar
Nampak tiga orang pembantu voltdemort sedang duduk ongkang-ongkang di bawah rimbunan pohon beringin.
Yah, mereka sedang menjalankan tugas dari bos mereka yang mereka benci, alasannya gak pernah ngasih mereka gaji. Tapi juga mereka nggak bisa protes volt
demort, soalnya volt ngancem kalau nggak menuruti perintahnya mereka bisa kena listrik...5000000 volt.
"Nih, menurut radar sihir
sebentar lagi rombongan Harry Potter datang !"
"Ya,ya, aye nunggu di sini aja,
cape tau ! dari tadi gue nunggu taksi kosong di bandara !"
"Yaelah elu kan penyihir,
ngapain lo malah ke bandara, lo bawa sapu terbang buat apa ?"
"Hus !! sekarang udah zaman
canggih brot. Penyihir sekarang kemana-mana naek pesawat en sudah gak zamannya lagi pakai sapu
terbang. Lagian setiap gue naik sapu terbang gue selalau dapat masalah."
"Masalah , ape ?!"
" Masalahnye....nih kepala gue sering kejatuhan
kotoran burung, sial..!!"
"Lha, salahnya elu nggak mau pakai helm kalau naik sapu terbang !!"
"Oooh.." (koor dua
penjahat berjubah itu)
"Lha kalo lu ngapain lesu begitu ? gue gak bilang kalau elu jelek, lho." (meski sebenarnya elu jelek, batin penjahat yang satu sambil noleh ke sohibnya yang dari
tadi memble.
"Perlu kalian tahu, gue juga bisa sensitif kalau ngedengar sapu terbang !"
"Emang Masbullooh ?"
"Ye, dengar ye, gue sedih buanget tauu !, gue teringat sapu terbang gue. Sapu gue satu-satunya udah direbut ama ibu penjual warteg itu, jadinya gue udah gak punya sapu terbang eksklusif bin keramat itu. Padahal sapu itu kenang-kenangan gue pernah ikut di kejuaran quindick internasional. Dann sekarang gue cuma punya sapu ijuk kotor ini..huff." lesu dan kenang penjahat yang memang lemah itu.
"Sttt, diam !! mereka
datang..!" langsung saja ketiga penjahat itu berhenti ngerumpi dan
sembunyi di rimbunan pepohonan.
Dan memang nampak dua anak seusia SD kelas 6 memakai jubah
hitam seperti film Harry Potter berjalan kecil dengan wajah riang.
“Asiik, nanti aku fotonya gaya
apa, ya...?” ujar Ronniawan.
“Lha, kamu difoto gaya apa saja
pantas, Ron, kecuali gaya sakit gigi !” Sahut Hermilah.
Dan tiba-tiba saja dua anak itu mendadak diam
seperti patung. Roniawan mingkem dan tangan kanannya bengkok ke dada. Sementara Hermilah terduduk di rumput dengan kepala nunduk. Rupanya mereka terkena sihir oleh ketiga penjahat itu yaitu sihir menjadi patung !!
Ketiga penjahat
itu muncul dari rimbunan pohon dan langsung menginterogasi dua anak yang jelas-jelas nggak bersalah, dan sudah
tidak berkutik lagi.
“Mana Harry !? gue pengin ketemu Harry ?"
“Harry ada bang, sebentar lagi juga ke sini." jawab Roniawan dengan wajah dan suara seperti orang dihipnotis Uya Kuya.
“Bagus !! gua udah gak sabar, pengin pukul dia jadi bubur !” ujar penjahat anak buah volt demort yang satu penuh emosi sambil neplak kepala penjahat satunya.
“Eh, gue juga udah nggak sabar Bang." ceplos Roniawan. "Ntar Harry bawa bapaknya yang tukang potret itu, jadi kita ntar bisa foto-fotoan
bareng.” jelas Rony dengan ekspresi polos dan nggak ngeh kalau dia sedang dijebak oleh penjahat kaki tangan volt demort.
Ketiga penjahat itu cuma manyun dan mendengus.
Dan Roniawan nggak boong. Nggak terlalu makan waktu lama, terlihat sesosok Harry dan bapaknya berjalan berdampingan. Bapaknya Harry membawa kamera digital yang besar. Harry langsung melambai tangan ketika berhadapan dengan Roniawan dan Hermilah.
“Jadi kalian sudah siap semua ?” ujar ayah Harry sambil senyum dan mempersiapkan alat kameranya. Dan tanpa basa-basi langsung mengatur posisi penjahat itu. Dia juga mencomot Roniawan agar berdiri di depan ketiga penjahat itu dan tak ketinggalan Hermi posisinya di samping Roni. Dan yang terakhir Harry berpose di tengah Ronny dan Hermi.
“Senyum !” daulat bapaknya Harry
pada ketiga penjahat itu.
Penjahat anak buah
voltdemort yang sesungguhnya berwajah sangar itu mau tidak mau terpaksa senyum nunjukin gigi kuningnya. Bahkan
penjahat brewokan bergaya sedikit centil dengan telunjuk tangan di taruh di
pipinya dan penjahat plontos yang satu bergaya cool dengan tangan peace.
Dan klik !
“Selesai !! akhirnya foto wisudanya selesai , Nak .! selamat, Nak !” kata ayah Harry lalu memberi salam pada Hary, Rony
dan juga Hermi. Dan juga pada ketiga penjahat itu yang dikira masih
saudaranya Rony dan Hermi.
“Tunggu dulu," penjahat itu pun seperti tersadar akan misinya.Mereka pun saling pandang lalu meneliti wajah Harry.
"Asem ! jadi kamu bukan Harry Potter yang
terkenal itu ?” sergah penjahat itu dengan dongkolnya sambil nunjuk ke kacamata kotak Harry.
“Yelah, bukan lah Bang, gue ini Harry Potret anaknya
tukang foto. Jadi gue bukan Harry yang itu. Maaf ya Bang kalau udah buat abang abang ini tengsin dan salah alamat. Oh ya, Bang, kalau mau difoto
lagi boleh kok bang, mumpung bokap gue masih di sini,” kata Harry promosi dengan sok
baik hatinya.
Ketiga penjahat itu nyengir, antara kesal dan frustasi. Lagi-lagi mereka gagal nangkep Harry. Batin mereka dongkol dan merana. Lalu daripada stress dan nanti dimarahi voltdemort, mereka berembuk sengit .
"Oke deh Har !! kami minta difoto sekali lagi tapi gratis, lho ? !!" judes penjahat itu dan akhirnya mereka minta difoto.
Ayahnya Harry setelah tahu kalau ketiga nya adalah penjahat super kejam pembantunya voltdemort lalu nurut aja perintah mereka. Dengan wajah ketakutan ayahnya Harry jeprat jepretin penjahat songong itu. Harry Potret, Roniawan dan Hermilah cuma bengong nonton dari kejauhan ketika penjahat itu bergaya seenak udelnya sendiri waktu difoto.
Pembaca, kenapa sih penjahat-penjahat anak buah volt demort itu minta difoto. Kata mereka sih, foto itu buat
kenang-kenangan, soalnya seumur-umur belum pernah foto narsis. (gubrakk !)
Tamat..
Tag
cerpen remaja online 5 m,
cerpen humor, cerpen lucu,
cerpen gokil harry pottret terjebak musuh
cerpen gokil harry potret,
parodi film harry potter
cerpen gokil, cerpen lucu,
mencoba humor, parodi film,