Layar yang ada tulisannya tamat, diganti tulisan...satu tahun berikutnya....
Nampak Farid, Gugun dan Amir keluar dari ruang senior. Yap, pagi yang bersinar cerah, secerah wajah mereka dengan seragam seorang senior. Hari ini mereka selesai rapat, dan mereka gembira karena esok hari mereka bertugas ngeMOS adik kelas..
Tapi tiba-tiba di kejauhan terlihat Yona datang tergopoh menggenggam selebaran kertas di tangan.
“Gue pikir, kalian segera hapus rencana kalian ngerjain adik kelas !?’ celoteh Yona ketika sampai di depan pintu sambil nyengir.
“Kenapa ?” tanya Farid, Amir dan Gugun kaget.
“MOS kayak dulu itu udah di larang. Nih aku dapat surat dari kepala sekolah. Ada edaran dari Bapak Menteri Pendidikan. sekarang udah gak boleh ada MOS kayak gitu di Indonesia. Jadi rencana kejam kalian buat ngeMOS, dibumihanguskan saja dari hati kalian !”
“Apa ?! gak mungkin ?”
Amir, Gugun dan Farid mendengar berita itu langsung lemes dan terkulai di lantai. Mereka menangis tersedu-sedu. “Gak mungkin ? oh tidak, oh tidak mungkin, ini pasti mimpi, gak mungkin MOS dilarang ! Ini gak mungkin terjadi ! Oh tidak, tidaaak mungkin !”
ratap dan ulang mereka sambil mukul –mukul lantai sampai bahu mereka terguncang-gunjang.
Yona menepuk pundak sohib-sohibnya tersebut. “Sabar..sabar...udah ! maafin lah kelakuan para senior dulu ! gak baik punya dendam...udahlah ! yang lalu biarlah berlalu. Memaafkan itu sangat mulia...” hibur Yona.
Tapi pahit banget bagi Gugun, Amir dan Farid menerima kenyataan itu. Teringat peristiwa MOS dulu setahun yang silam dan penderitaan mereka, dimana mereka dikerjain habis-habisan dari disuruh makan permen menjijikkan, makan pete, trasi, lari-lari keliling lapangan, disuruh bawa barang yang aneh-aneh dan juga pakai aksesoris kayak orang gila. Terus sampai dijeburin ke sungai. Ohhhhh peristiwa itu terus teringat dan terngiang sampai sekarang ini. gak mudah dilupakan. Sakit hati mereka. Mereka ingin balas dendam pada adik kelas. Mereka ingin adik kelas ngalami hal yang sama, bahkan lebih kejam lagi agar sakit hati mereka terobati dan agar dendam mereka terlampiaskan. Tapi sayang seribu kali sayang, MOS udah dilarang.
Akhirnya untuk menyembuhkan luka hati yang dalam, Gugun melakukan balas dendam pada adiknya, secara dia bertugas ngasuh adiknya. Kalau pas adiknya rewel dan Gugun teringat MOS, pantat adiknya trus dipukuli. Sementara Amir melakukan pembalasan yang brutal pada ayam-ayam ternaknya. Sambil membayangkan kelakuan senior padanya, dia mencabuti bulu bulu ayam sampai gundul. Lalu bagaimana Farid melakukan aksi balas dendam?
Yap, Farid melakukan pelampiasan dendam pada pembantunya. Kalau dia teringat teman-temannya ngebully dia waktu MOS, pembantunya yang baik hati itu jadi korban kekesalan Farid. Jamilatun dan Jamilah dimarah-marahi dan diperintah untuk hal kecil.
Ooowhhhh....adik-adikku yang manis dan pembaca yang budiman yang tercinta lagi tersayang. Adegan kekerasan yang dilakukan Farid, Amir dan Gugun dalam cerita di atas gak boleh ditiru yach. Dan memaafkan adalah sangat mulia dan membebaskan hati yang membalas dendam. Seperti nasehat renungan inspiratif ini :