Dalam sebuah ruangan yang temaram, seorang pemuda memainkan seruling. Lalu melangkah ke arah Jendela yang terbuka.
Aku tak bisa tidur malam ini.
Batin seorang pemuda sambil memandang hujan dari arah jendela. di luar mendung, hujan.
Kenangan yang kupikir telah hilang kini kembali ke benakku. Tetes hujan yang menerpa jendelaku. Aroma tanah basah memenuhi ruangan. Sambaran kilat mewarnai langit malam, di ketinggian hutan sichuan. Semua menyeretku kembali ke masa kecilku.
Pemuda itu teringat kejadian ketika dia masih kecil, bocah kecil terkepung api
dalam sebuah kebakaran yang meghancurkan ladang kecil kami.usiaku belum genap 12 tahun.
Lao chen,seorang petani bambu menampungku. (nampak sosok orang tua sedang tidur) mungkin atas dasar iba. mungkin agar ia bisa mendapatkan tenaga kerja murah.
Seorang anak kecil yang wajahnya masam tertidur tak jauh dari sosok orang tua. Anak kecil itu bernama Xiaolu
|
Lao Chen |
Pagi itu, Lao Chen mengintip dan dia terpana melihat binatang dari balik pepohonan. Seekor induk panda dan dua anak-anaknya yang manis. Terdengar suara panda itu. Kami tak tahu apa-apa, mengenai hewan istimewa ini. tapi hidup ingin mempermainkan kami, jadi sebaiknya kami menarik pelajaran darinya.
Panda itu bergelantungan di batang pohon dengan gembira bersama keluarganya. Kedua anak panda itu bercengkerama dengan induknya. seekor kodok ikut berdendang melihat tiga panda itu.
|
Tiga Panda yang Menakjubkan |
Malam itu, Xiaolu membuka matanya, dan dia terbangun mendengar suara binatang aneh yang ternyata panda. Dia tak bisa tidur. dia bangkit keluar dan mengintip dari balik celah pintu rumah.
|
Xiaolu Mengintip keadaan di luar |
Anjing milik Lao chen menyalak, lao chen dan empat temannya membawa kerangkeng dan karung tertutup berisi sesuatu pulang ke rumah. Lao Chen membayar tukang yang bekerja sama membawa kotak kandang hewan .
“Begitu aku menemukan mereka, aku menghubungimu,kuharap aku tak terlambat.” Ujar Lao Chen.
“Siapkan makanan !” perintah lao chen pada Xiaolu. Lao chen masuk ke rumah menyalakan perapian dan ruang tamu sedikit terang. Lao Chen datang bersama tamunya yang gemuk, tamunya menatap keadaan rumah lalu ke arah Xiaolu.
|
Tamunya Lao cheng yaitu Xiau Feng melirik ke arah xiaolu |
“orang kota tak biasa tinggal di tempat semacam ini, kan ?” kata teman lao chen yang berasal dari kota itu seperti memberi tahu kalau dirinya ingin dijamu.
“Kenapa kau berdiri saja di sana,” tegur lao chen pada xiaolu dan memerintahkannya untuk memasak.
|
xiaolu disuruh memasak kentang |
Tamunya yang gemuk seperti menunggu hidangan. “kami hanya punya makanan sederhana. kami orang gunung.” kata lau pada temannya xiau feng. “tak punya banyak uang.” sambungnya.
lalu orang gemuk seperti maksud dengan kata-kata lao cheng dan memberikan uang.
“Bukankah kau bilang 10 ?” kata Lao Chen melihat uang yang diterima di tangannya.
“Aku memberimu setengah sekarang. setelah kita menangkapnya, akan kubayar sisanya.”
“oh....”
|
kok cuma diberi setengah, batin Lao Chen |
Anak kecil bernama Xiaolu merebus kentang. Dia membuka penutup dan memungut kentang yang sangat panas itu dengan tangannya ke dalam mangkok.
“Sudah siap makanannya ?” ujar tamu itu.
xiaolu melangkah mengantarkan mangkok berisi kentang ke ruang tamu. Feng melirik ke arah xiaolu.
xiaolu memberkan mangkuk pada lao chen.
“Ini !” kemudian lau chen mengulurkan satu kentang pada xiaolu. lalu pada tamunya, xiau feng. "ambillah .”
“dia anakmu, " tanya xiau feng sambil melirik heran ke arah xiaolu yang kemudian beringsut masuk ke dalam ruangan sebelah. Wajah anak kecil itu nampak muram dan dingin. Tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
“Bukan.” tegas lao chen
“lalu siapa ?”
|
Lao chen memberikan kentang satu pada xiaolu. |
“ceritanya panjang. sangat sedih.”
xiaolu menguping pembicaran lao chen dan tamunya dari balik pintu.
“Kita bicarakan nanti saja.” jawab lao chen
“Panda itu punya dua anak ?” lanjut Feng berwajah serius
|
Panda itu memiliki dua anak , kata tamunya Lao chen |
Lao chen mendengarkan Feng sambil menguyah kentang.
“kembar ..” sambung tamunya. “Seekor induk panda tak bisa merawat dua anaknya bersamaan.”
“Benarkah itu ?” heran lao chen
“Kita bisa pastikan ia akan meninggalkan seekor karena itulah kita bisa mengambilnya.”
Di ruang sebelah, xiaolu menguping pembicaraan sambil menikmati kentang.
|
xiaolu menguping pembicaran sambil memakan kentang |
“Tak ada salahnya. jangan khawatir. selama aku ada di sini, tak ada hewan yang bisa lolos...” kata lao chen.
“itu bagus.” sahut xiaofeng.
*****
Binatang hutan bercuitan dari balik pegunungan yang sebagian puncukknya tertutup salju. seorang meneropong panda di kejauahan.
"luar biasa." desisnya melihat induk dan anak panda itu. "apa yang harus kita lakukan sekarang ?" kata orang gemuk itu.
|
xiau feng mengawasi panda itu |
"kita menunggu". kata lao chen .
"kita harus memancing salah satunya berpisah."
"lihat ! salah satu anak panda itu bergerak." dengung lao chen .
|
salah satu anak panda menjauh dari induknya |
Anak panda itu berjalan menjauhi induknya dan saudaranya. anak panda itu mendekati burung yang meloncat indah di salju.
"ia menuju ke danau. ini yang kita butuhkan." guman Lao chen.
anak panda itu berjalan riang menuju ke genangan air es yang dingin.
|
anak panda mengejar burung kecil di genangan salju |
" ia sedang apa. ha ada burung. burung pandai. ternyata beruang kecil itu mengejar burung." komentar girang orang gemuk itu karena yang diinginnkannya terwujud.
"ayo kita tangkap".
"Tunggu. induknya masih terlalu dekat.tunggu sampai ia sampai di seberang. ada jurang di sana. dia akan terjebak." kata si gendut xiau feng .
" kau akan dapatkan bayi panda itu." lao chen dan temannya menyiapkan alat sebilah pisau dan tentu saja jaring.
"aku akan melindungimu jika induknya mengamuk." dan anjing pelacak milik lao chen pun berdiri siaga.
|
aku akan melindungimu kalau induk panda itu mengamuk, kata lao chen |
sementara itu di kejauahan.
Induk panda mulai terlihat gelisah. dia mulai sadar tidak melihat satu anaknya. .Induk panda melengking keras memanggil anaknya . "dia mengendus kehadiran kita." dengung xiau feng.
"sekarang cepat !" kata lao chen.
|
induk panda mulai gelisah karena anaknya yang satu tidak ada |
dua ekor anjing berlari cepat di belakangnya langkah kaki lao chen dan xiau feng.
"lari..lari..!!" .teriak lao chen. memerintah anjingnya untuk segera mengejar panda kecil.
"lari...lari...!!" .teriak lao chen lagi.
|
lao chen dan xiau feng mengejar panda |
dan sekarang anak panda bergegas menyelamatkan diri dari kejaran anjing itu. dan dia berada di tepi sungai. dia terjebak. tak jauh darinya anjing menyalak padanya.
"tetap di tempat !" perintah xiau feng ketika melihat buruanya memanjat baatang pohon yang melintang di sungai itu. anjing terus menyalak. anak panda makin ketakutan.
|
anak panda terjebak di tepi sungai |
"Stt..dahu..!.tetap di tempat." perintah lao chen pada anjingnya. karena ulah anjing itu panda itu jadi makin panik dan semakin memanjat pohon dan dalam posisi berbahaya.
|
anjing menyalak menakuti anak panda itu |
|
anak panda yang ketakutan memanjat pohon kering di tepi jurang dan sungai |
"aku tak akan menyakitimu, kemarilah." bujuk teman lao chen.dia khawatir panda itu jatuh atau lepas darinya. tapi bukannya panda itu mendekat, malah
batang yang dipegang panda itu tiba-tiba patah, dan anak panda itu melolong kecil.
|
batang pohon itu patah dan ..... |
"awaas..!."
anak panda itu pun jatuh ke dalam aliran sungai.
|
anak panda jatuh ke dalam sungai |
bersambung....
ke trail of the Panda Chapter 2