MOS HARI KETIGA, DENDAM KESUMAT SENIOR
Dan esok harinya Gugun dan Amir senang bukan kepalang. Mereka gak kena hukuman. Mereka yakin itu adalah balasan dari kesungguhan mereka ngikutin MOS dan juga karena tekad dan semangat mereka belanja barang MOS.
Sementara itu di ruang antrian pemeriksaan barang di pelataran SMA Sewon Kidul. Yona terlihat berjalan dengan santai. Dia pakai topi pot tapi dia gak bawa tas karung goni.
“Gila ! berani sekali.” Bisik junior yang ngantri di depan dan di belakang Yona.
"Aiss, pasti dia dapat hukuman berat." Yakin para junior.
"Itu kan cewek kemarin yang melawan ama senior." Bisik seorang junior cowok pada teman sebelahnya. Yang dibisikin cuma ngangguk aja.
“Ini pot bekas tanaman yak !?” sembur senior Kak Jihan dengan wajah murka sambil nunjuk pot di kepala Yona waktu giliran Yona diperiksa barang-barangnya.
“Yap ! Ini pot katkus tetangga, aku pinjem tadi pagi !” Enteng Yona.
Gubrak !! Kak Jihan konstan terjungkal. Kaget bukan kepalang dengan kata-kata Yona yang tidak menyisakan nada takut-takut apalagi gemetarnya.
Kak Nana dan Kak Danang tiba-tiba mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga ketua osis itu. Kak Jihan pun ngeh dan bertanya lagi pada Yona. “Mana barang bawaan kamu?” Nada suara Kak Jihan terdengar lembut. Gak ada marahnya. Junior di belakang Yona merasa heran banget.
“Aku gak bawa barang bawaaan, Cuma terasi ini aja, tadi aku ambil di dapur ibu !” Ketus Yona sambil ngeluarin plastik bening berisi benda berbau busuk itu.
Kak Jihan terjungkal gubrak lagi. Tapi dia mencoba sabar. Dia berdiri dengan geragepan sambil meraih meja yang goyang dan dia mempersilahkan Yona masuk ke SMA Sewon dengan selamat melewati gerbang pemeriksaan. Yang berarti Yona lolos dari hukuman.
Yona gak dihukum?? Kok bisa dia gak dihukum ???????
Gugun dan Amir mandang Yona di kejauhan dengan heran plus bingung kuadrat. Sementara yang lain pada kena hukuman gara-gara masalah sepele seperti bawa telur kurang satu aja dihukum lari-lari ampe dua putaran bahkan ada yang skott jump, ada yang disuruh guling-guling segala, sementara Yona yang udah sembrono dan bersikap menantang itu diperlakukan aman-aman aja. Aneh ! betul -betul aneh. Batin Amir dan Gugun bergemuruh.
Yona melintas di depan dua trio Kwik Kwok itu. Yona mencibir. “Persahabatan kita putus !!” Tegas Yona sambil ngacir pergi meninggalkan dua sohibnya tersebut.
Gugun dan Amir melongo gak nyangka Yona akan berkata seperti itu. Kedua cowok itu belum sempat memilih mengambil sikap apa dengan keputusan Yona. Mau marah, benci, sedih, galau, atau apa. Yang jelas mereka heran . Dan keheranan mereka dibuyarkan oleh kedatangan seorang cowok bertopi yang mengaku sebagai wartawan radio lokal.
“Hai, aku reporter magang di radio bintang .....mau mewancarai MOS di tempat kalian. Kelihatannya seru banget dan lucu deh...kalian begitu amazing pake aksesoris yang gila heheh...apa kesan kalian tentang MOS ?” riang cowok itu sambil nyodorin hp perekam suara.
Gugun dan Amir saling pandang. Terssenyum dan bingung. Mereka bangga juga diwawancarai tapi ketika mau jawab pertanyaan reporter remaja tersebut, senior keburu datang mencekal tangan reporter itu. Reporter itu berontak. “Lepaskan aku..!!”
Reporter itu diseret dengan paksa keluar dari kawasan SMA Sewon Kidul dan di belakang sekolah tepatnya di sawah. Reporter itu dibully. “Reporter ndeso ! ngapain ke SMA Sewon, udah ga nemu gosip lagi yah !! udah gak ijin !! ngeloyor masuk gitu aja ke dalam sekolah !!” Senior Galih menimpuk kepala reporter yang bernama Doni itu dengan lumpur.
Doni dikeroyok empat senior. Dia gak bisa melawan waktu celana jeansnya dipelorotin hingga kelihatan celana kolornya doang. Lalu rambut dan wajahnya dilumuri lumpur sawah. Setelah itu hpnya dijeburin ke lumpur sawah. Setelah puas menyiksa Doni, Para senior yang udah kesetanan itu tertawa tralala lalu pergi ninggalin Doni begitu saja sendirian.
Doni menangis terisak. Dia merangkak di tengah lumpur sawah. Dia merasa dirinya yang ganteng luar dalam udah penuh lumpur. Dan dia merasa terhina dan marah. Doni menyeka airmatanya. Perbuatan senior padanya udah membuat dia gak punya harga diri , dan seketika wajah riang Doni lenyap. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa. Selama satu jam dia ngubek-ubek lumpur mencari hpnya yang ketilem di lumpur.
Acara MOS setelah sholat dhuhur di masjid adalah siang keakraban. Siang kearaban diisi dengan mengoleksi tanda tangan senior. Dan untuk mendapatkan tanda tangan itu bukanlah hal yang mudah. Para senior menggunakan syarat yang aneh-aneh. Tapi, justru itu bikin para junior tertantang. Apalagi ada iming-iming hadiah bagi pengoleksi tanda tangan terbanyak akan dapat hadiah.
Para pembaca mungkin bingung dengan syarat aneh yang disebutkan oleh pengarang. Kak Danang memerintahkan junior untuk mencabuti rambutnya untuk mendapatkan tanda tangannya. Bukankah itu aneh ? ; Meski para junior takut dan keki tapi tetap mencabutin juga demi sebuah tanda tangan, alhasil kepala Kak Danang sedikit botak karena ulahnya sendiri. Lalu syarat yang lain lagi datang dari Kak Teguh , dia menyuruh junior goyang inul . Yang paling heboh ternyata goyangan Farid sehingga dia dapat aplaus dari teman sekelas dan dia juga mendapat tertawa ngakak terbanyak. Tapi meski malu tapi Farid puas goyangan ngebornya berhasil membuahkan tanda tangan Kak Teguh sepupuya yang paling nyebelin itu.
Syarat yang kreatif datang dari Kak Nabila. Kak Nabila nyuruh junior ngaji, dan yang dapat tanda tangannya terbanyak adalah Amir karena dia ngaji ampe satu jus. Kak Nabila kagum dengan suara Amir yang emang bagus seperti qori. Kak Jonathahn lain lagi, dia nyuruh junior menuntun dia kelililing lapangan, dia pura-pura jadi orang buta...huff syarat yang aneh.
Lalu yang gak kalah ramai adalah di kelas Kak Nana. Dari luar ruangan terdengar lengkingan dan nada-nada orang nyanyi lagu yang lagi hit. Kak Nana mensyaratkan junior menyanyi demi mendapatkan tanda tangan cantik darinya. Kali ini Yona maju ke depan. Dia menyodorkan buku untuk meminta tanda tangan.
“Nyanyi dulu dong, dek !” Kata Kak Nana sambil menebarkan senyum. Dia ngerasa senang dapat tontonan lucu dan hiburan gratis dari junior dan dia bagaikan juri idol dan dia berhak menghina bagi junior yang bersuara jelek atau hancur .
Yona yang ngerasa gak bisa nyanyi berkata “Aku gak mau nyanyi !”
Gubrak. Kak Nana terpelanting ke bawah meja karena kaget.
“Gak nyanyi gak dapat tanda tangan !” Ancam Kak Nana yang ngerasa kewibaaannya jatuh gara-gara sikap mbeleng Yona.
Yona terdiam.
Yona mematung.
Dia memandang mata Kak Nana tanpa ada rasa takut, tentu saja membuat Kak Nana keder.
sementara di belakang Yona , puluhan siswa menyaksikan reaksi Yona selanjutnya. Mereka menunggu sampai tarik nafas panjang.
"Gak mau kasih tanda tangan ya udah !" sinis Yona
Yona meraih bukunya di meja Kak Nana dan berbalik keluar dari ruangan meniggalkan senior Nana yang keheranan sekaligus emosi.
“Bawa dia ke ruang penyiksaan !” Perintah Kak Nana pada Kak Jonathan selaku parnernya di ruangan itu.
“Ruang penyiksaan apaan ?” Tanya Kak Jonathan bingung garuk garuk kepala.
“Pake tanya segala !” marah Kak Nana yang udah merasa dibuat senior bloon di hadapan junior.
“Ruang apaan sih ?” tanya Kak Jonathan penasaran.
“Ruang PMR, atu ruang PKS atu ruang WC, bego !! ruang khusus maksudnya !!” ulang Kak Nana kesal dan panik,sambil ngelirik ke bebarapa junior yang bisik-bisik dan mulai mandang remeh pada senior.
Uhhh..Kak Nana kesal. Dia menyeret tangan Jonathan dan lari mengejar Yona. Biang kerok bagi senior itu terlihat berdiri santai di depan ruang kepala sekolah. Kak Nana dan Jonathan mendadak mengerem kakinya. Niat mereka hendak melabrak Yona diurungkan karena Yona memberi signal buruk, yaitu seperti mau ngelaporin perbuatan mereka pada kespek kalau mereka macam-macam.
Yaudahlah. Kedua senior itu mundur teratur grak dan kembali ke ruangan senior.
Acara peraih tanda tangan terbanyak diraih oleh Sandara yang menjadi juara. Bagaimana gak jadi juara dia dapat kemudahan tanda tangan yang tak terkira. Dia gak dapat syarat aneh-aneh seperti teman-temannya, dia cuma disuruh cium tangan semua senior lalu dia dapat tanda tangan melimpah dari senior alhasil dialah pemenangnya dan mendapat hadiah coklat satu karung.
Jam dua siang. Acara selanjutnya adalah cukup menghibur yaitu lari berpasangan. Untuk mengetahui pasangan lari mereka, ada undiannya. Gugun membuka kertas undiannya dan dia dipasangkan dengan Cici Ciput. Cici Ciput melotot ketika mendengar namanya dibacakan Gugun di kertas undian itu. Dia melengos seperti tak sudi berpasangan dengan Gugun. Teringat insiden lele keriting di pasar Brotoyudon yang memalukan itu. Gugun pun merengut gak suka dipasangkan dengan cewe berpipi tembem itu. Tapi apa daya itu udah peraturan dari senior.
Lalu giliran Sandara mengambil lintingan kertas di toples dia membuka kertas undian dan dia membaca keras-keras tulisan kertas itu. Dan seperti arisan saja, Sandara memekik. F-A-R-I-D !! Dia dapat Farid?! Seisi kelas pun kayak protes, akhirnya undian itu dibatalkan secara sepihak oleh Kak Senior Galih.
Ohh Farid selalu sial, padahal dia udah seneng banget dapat pasangan cewek tercantik di SMA Sewon itu. Amir lebih mujur, dia dapat pasangan cewe yang dia baru kenal di kelas itu. Lalu Farid bagaimana ? setelah gagal dengan Sandara, dia dipasangkan dengan cowo karena udah ga ada lagi cewe di kelas itu HAHAHA..uggh Farid kesal banget ama pengarang yang selalu bikin dia kurang beruntung di cerita ini.
Ya sudahlah, acara lari itu berlangsung seru buanget tapi gak ada juaranya. Dan acara seru-seruan terus berlanjut ke acara lomba makan kerupuk dan tarik tambang antar kelompok. Tapi acara itu dibatalkan karena jam udah mefet. Acara dilanjutkan dengan pemilihan mas dan mbak MOS. Acara terkesan terburu-buru karena memang udah melanggar jam, dan karena hari ini dijadwalkan adalah MOS terakhir. Mungkin nanti ada acara penutupan MOS.
Acara mas dan mbak MOS diisi peragaan busana dengan seragam sekolah terkeren. Dan dimenangkan oleh Renando dan Sandara. Mereka dapat nilai tertinggi dengan sorakan teriuh dan terbanyak. Wajah Mereka banyak dipuji karena bak pasangan selebritis muda seperti Nikita Willly dan Bara....(halah !)
Acara super menghibur itu,...diakhiri dan dilanjutkan dengan ceramah oleh wakil kepala sekolah. Peserta MOS duduk melingkar di lapangan SMA Sewon. Suasana mendung, tapi udaranya, dan angin bertiup kencang membuat dingin tubuh mereka. Wajah mereka udah capek, sangat tertekan dan juga lapar. Bayangkan dari pagi , mereka belum makan. Yeah, cuma makan snak, sementara dus ayam panggang udah disetor ke sekretariat senior. Dan sampai sekarang mereka belum dapat giliran buat makan siang. Cuaca yang kurang bersahabat dan udara yang sepoi membuat cacing perut para junior berdemo...,minta diisi.
“Kita ke kantin aja yuuk.?” ide Amir yang udah gak tahan menahan lapar.
Gugun menganguk. Dia mengajak lima teman di sebelahnya buat menyelinap keluar dari barisan dan ke kantin. Kelima teman itu menjadi buntut Gugun dan Amir. Sampai di kantin mereka memesan bubur ayam dan langsung melahap gorengan di piring. Tapi kegembiraan mereka cuma sekejap , seorang senior yang melihat mereka langsung meringkus dan menyeret mereka ke ruang di belakang kelas. Mereka dibentak-bentak.
“Sekarang makan pete yang ada di leher kalian ampe habis dan juga trasi yang kalian bawa itu !"
" itu adalah makanan buat junior yang melanggar aturan ! kalian tahu kan makan di kantin selama penyamnpaian materi adalah pelanggaran berat !” ceramah senior.
ketujuh junior itu mengangguk pasrah menatap sepatu dan lutut mereka gemetaran.
Junior gak bisa ngelawan perintah senior. Sebelum senior lebih bengis lagi, mereka segera mengupas kulit pete lalu melemparkan isi pete ke mulut.
LIma menit, sepuluh menit, Amir dan Gugun yang alergi pete itu mulai hoak-hoak. mereka kelihatan sengsara menerima hukuman itu, tapi tidak dengan Farid, dia nampak antusias. ketika diperintahkan menelan pete, Farid langsung menyambar pete di leher Amir dan Gugun, lalu melempar pete ke mulutnya.
Senior gak memperhatikan pete itu habis dilahap Farid yang emang maniak pete sejak bayi.
Farid senang dapat hukuman makan pete bahkan bisa membantu Gugun dan Amir dari keracunan pete. Tapi makan terasi ??? Huugg dia gak tahan. Alhasil ketika ketujuh anak itu dipaksa makan trasi, akhirnya mereka kompakan pusing-pusing lalu pingsan secara masal.
Dengan sigap dan berderap anggota regu PMR tergopoh-gopoh mendatangi mereka, datang menggotong ketujuh junior malang itu ke UKS dan menyelamatkan mereka dari pingsan .
Sementara itu sayup-sayup terdengar pidato di sound system. “Karena MOS hari ini dapat apresiasi yang luar biasa dan pasti akan dikenang sepanjang masa dan membekas sebagai kenangan terindah, maka untuk menambah rasa penasaran kalian dan menambah kenangan kalian kan MOS maka MOS yang semula dijadwalkan cuma tiga hari ditambah satu hari !! besok adalah MOS out bond !! adik-adik MOS adalah hari kalian besok !!” seru Kak Jihan penuh bersemangat lalu menyuruh junior tepuk tangan. Junior pada terjungkal gubrak. Gak nyangka MOS di tambah satu hari lagi.
bersambung.....