Dialah Septi Yohana Putri, cewek
atau bahkan manusia pertama di planet bumi yang berani membantah perintah
senior di SMA SEWON KIDUL. Tapi efeknya dasyat juga, beberapa anak
berbisik-bisik memuji dan memandang Yona dengan takjub dengan sikap
jagoan anggota trio kwik-kwok itu. Wow, pulang sekolah nama Yona langsung meroket.
Tetutama di kelas satu F.
Yona berjalan pulang keluar dari gerbang Sewon
Kidul. Dia baru keluar dari ruang khusus senior. Wajahnya nampak pias. Dia
berhenti di pinggir jalan dan naik angkot facebook, bersama dua sohibnya Amir
dan Gugun.
Tapi lain dari biasanya tiga remaja SMA itu
duduk terdiam seperti patung. Yap, Yona masih marah dengan sikap pengecut dua
sahabatnya itu. Sementara Amir dan Gugun, menekuk kepala, masih merasa
bersalah. “Maaf, “ guman Amir dan Gugun berulang kali.
Yona masih njeplem dan seperti gak
sudi mandang dua cowok itu.
“Bener-bener maaf, apa pun yang senior
lakukan sama kamu di ruang khusus, kami mau kok bertanggung jawab !” Polos
Amir. Yang langsung dapat hadiah tamparan lima kali lima oleh Yona. Ampe pipi
Amir ada cap jarinya Yona.
“Aku gak diapa-apain tahu !? pikiran kalian
aja yang gak senonoh.! .aku aku...Cuma kesaaal...karena mereka gak
ngapa-ngapain aku....!!”
“Maksud kamu ??” Amir dan Gugun kompak
melompong mulutnya.
“Maksudku, aku gak diapa-apakan, aku gak
dihukum ! jadi kita cuma dikerjain !” Kata Yona dengan tatapan mata
berkaca-kaca dramatis. Lalu secara perlahan, dia membawa para pembaca ke
visualisasi saat berada di ruang khusus senior.
Waktu itu setelah Yona melakukan
protes yang fonumental itu, Yona diseret tangannya oleh dua senior ke ruang
khusus. Yona sedikit menjerit-jerit karena takut. Dengan gerakan slow motion
dia melambai tangannya pada dua sohibnya, tapi Gugun dan Amir cuek bebek. Yona
tahu dua sohibnya itu takut dan gak punya kekuatan buat lawan senior, Yona diarak
keluar dari kelas satu f. Tangan Yona dicekal Kak Teguh dan
Kak Nana, dan Yona tiba-tiba terbayang kata-kata Pak Kebon. Yah, Pak
Kebun aneh itu mengatakan dan memperingatkan tentang MOS
seram dan mayat junior yang dipendam di kebun belakang. Seketika wajah
Yona pucat, dia memohon agar dilepaskan.
Sungguh pemandangan yang kontras gak
seperti waktu dia di dalam kelas satu eff.
“Kaak, lepaskan aku,..jangan bunuh aku,..aku
minta maaf,..aku mau makan itu permen persahabatan dech,...maaf kak ! aku masih
punya cita-cita ingin jadi menteri peranan wanita yang paling ngetop, aku gak
ingin mati gara-gara MOS gila ini !!” Yona menitikkan air mata
karena saking sedih dan putus asa. Terbayang nyawanya akan diambil, sementara senior
menatap nya dingin dan bengis.
Sampai di dalam ruang khusus itu yaitu ruang
kerja anggota osis, dia melihat dua junior yang nyebarin brosur kursus dan
kakak kelas yang misterius yang bernama Ka occ.
“Hai apa kabar, selamat datang di ruang
khusus !” sapa mereka sambil ketawa. Lalu Kak teguh dan Kak Nana ngeloyor
meninggalkan ruang khusus itu untuk kembali bertugas. Dan tinggal lah empat
orang yang berada di ruang itu. Yona dipersilahkan duduk di atas tikar, lalu
dia mendapat dus snak berisi aqua, roti, dan kue lemper.
Yona memakan snak itu sambil mandang heran
pada tiga orang itu. Yona kayak orang yang udah tiga hari gak makan. Tapi
sebenarnya dia gak lapar amat, cuma stress.
“Jangan bertampang bloon gitu, Kamu bikin
kami takut aja kalo pasang muka gitu ??” kata Kak Occ sambil menggigit
roti.
Yona akhirnya mencoba tersenyum manis pada Ka
Occ yang misterius tapi wajahnya imut dan lumayan kiut itu.
“Aish, kalian kok bisa enak-enak kan di sini,
aku kira kalian udah mati dihukum !” Yona mengatakan keluguannya pada dua
orang junior bertampang oportunis itu.
Kedua cowok itu saling pandang. “Gak
mungkinlah mereka menghukum kita !” Kedua cowok itu terkekeh. Sebenarnya
MOS ini cuma sandiwara. Tapi sandiwara yang lumayan sadis. Tapi ingat kita bisa
enak-enak di sini, karena kita udah tahu rahasia besar ini, kita jangan
bocorkan ini, karena ini menyangkut reputasi dari senior !” Tambah cowok
oportunis itu sambil menghitung brosur kursus yang udah berhasil disebarin ke
kakak senior.
“Kok bisa begitu ?!” Yona masang muka kaget.
“Ya bisalah, coba bayangkan, dulu waktu aku
kelas satu gak mau ikut MOS, prinsipku MOS cuma buang waktu dan cuma mo
ngerjain junior aja..gue diancam kalo ga ikut MOS tetap ikut MOS tahun
besok.tapi buktinya aku dibiarkan saja....aku gak ikut MOS juga ga
diapa-apakan...jadi para senior itu cuma gertak sambal aja.Makanya dulu gue pas
lihat elu, gue pengin ngomong ke elu,..gak usahlah ikut MOS, bilang aja elo
sakit atau bikin alasan apa kek.” Jelas Kak Occ sambil senyum.
Yona melongo. Dia bingung dengan
kenyataan yang ada. Kenapa ada MOS sandiwara, kenapa ada kegiatan ngerjain. Apa
gunanya ini ? kepala Yona pening dan merasa dunia berputar-putar. Dan Yona
mengakhiri cerita flashbacknya. Lalu semua pembaca melihat Yona sekarang duduk
diangkot bersama dua anak bertampang nyebelin itu yaitu Gugun
dan Amir.
“Begitulah Gun dan Mir, jadi kita gak usah
ikut MOS lagi aja, yukk ?” kata Yona mengakhiri ceritanya yang dramatis
dan fantastis itu.
“Appa ?” Gugun dan Amir
tercekat lalu saling paling pandang. Dia merasa ide Yona itu adalah
ide gila. “Maksud kamu, kita boikot MOS gitu?!”
“Yap.” Yona mengangguk.
“Enggak..enggak dech...itu gilaa Yon
!!” pekik Gugun dan Amir.
“ Kalian harus boikot MOS, bersama aku,
kita bertiga trio Kwik Kwok jangan mau diperlakukan sembarangan oleh
senior...pokoknya boikot...!” sentak Yona sedikit memaksa dua
sohibnya.
Gugun dan Amir yang ngerasa Yona udah
ngarang cerita itu gak mau nurutin ide Yona. Boikot MOS, apa kata dunia ?
pikir Gugun dan Amir. Lalu ketiga anak itu bertengkar hebat di angkot. Bahkan
Yona mengeluarkan jurus cakar rambut dan nipluk kepala Gugun dan Amir dengan
tas dan bukunya. Dia marah besar karena dua sohibnya itu seperti ga percaya
dengan omongannya.
Mereka saling bertengkar, hingga
para penumpang terganggu dan memilih turun sebelum sampe tujuan , untuk menjaga
hal buruk akibat kelakukan tiga anak yang berkelakuan seperti
bar-bar itu. Akibat pertengkaran di angkot itu, Yona rugi sendiri, dia
gak sadar angkotnya udah lewat rumahnya sejauh 3 km. Alhasil Yona
turun dari angkot harus naik becak untuk kembali ke rumahnya.
@.@ Sementara itu Amir dan Gugun kena semprot sopir angkot because bikin
penumpang ngacir ketakutan.
Sampai di rumah, Yona menghempas pantatnya
di sofa. Dia tiba-tiba berteriak histeris. Dia kesal. Dia murka dengan dua
sohibnya itu dan juga dengan MOS. Dia udah ga semangat ikut MOS lagi. Dia
membuka tasnya dan mengeluarkan secuil kertas berisi catatan daftar barang yang
akan dia bawa besok. Dia membaca keras-keras kertas tersebut. “Topi
pot, pete buat kalung, kucir lima belas, telur asin seratus !!!!”
Huaah !!! Yona menjambak rambutnya
sendiri. “Kesaall...MOS gila ! gue benci MOS !!” Yona nendang-nendang kaki meja
dengan sepatunya sambil teriak-teriak. Yona gak sadar suara srigalanya sampai
keluar rumah, dan terdengar sampai gedung kantor pos di samping rumahnya. Yang
bikin pelanggan kantor pos pada gempar dan melongok ke jendela rumahnya sambil berbisik astagfirullahalngadim.
Oh ya kantor pos itu letaknya di sebelah
rumah Yona. Sementara ayah Yona yang lagi kerja mukul stempel surat di kantor
pos tetap tenang karena sudah hafal dengan kelakuan putri nomer bungsunya
tersebut. Dia teringat waktu muda juga gitu. Bahkan dia lebih ekstrem dan lebih
gak labil lagi yaitu kalau marah suka manjat pohon kelapa dan menjatuhkan
kelapa ke tanah sehinga bikin onar orang rumah. Ehehe. Ayah Yona tersenyum sendiri
mengingat masa mudanya itu.
Sementara itu tinggalkan sejenak Yona dan kepribadiannya itu
, kita ke rumah Gugun. Di rumah
sederhana itu Gugun lagi bingung plus pusing. Dia terhenyak di pinggir
kasurnya. Dia menghitung uang budget buat MOS. Ya ampuun...gak tersisa
sedikitpun. Wajah Gugun cemas. MOS masih satu hari lagi tapi dia udah gak punya
uang. Bapak ngasih uangnya ngepas banget. Gugun pun maklum karena pekerjaan
Bapak emang yang bikin uang harus dibagi rata banget. Hukum ekonomi Bapak
adalah prioritas utama untuk belanja dapur Emak
dan adiknya,jadi budget MOS yang terlalu banyak adalah penghamburan
ekonomi keluarga.
Gugun gedeg-gedeg. Dia butuh
pertolongan. Gugun berjalan berjinjit menuju ke dapur. Tak bersuara karena
takut nganggu adiknya yang lagi tidur di kamarnya. Sampai di depan pintu
dapur, dia lihat emak lagi ngoreng tempe sambil nyanyi. Tapi nyanyiannya aneh
gitu. Bukan lagunya Nia Daniatun atau lagu artis baheula, tapi lagu yang
dinyanyikannya adalah lagu 7 Icon tapi yang ini syairnya beda banget yaitu
tentang harga-harga dipasar yang merangkak naik.
“Ga..ga
kuat...! ga ga kukuat ! harga daging naik seratus harga telur naik lima
ribu....!” begitulah Gugun udah hafal dan udah gak kaget lagi. Gugun
terhenyak di depan pintu. Diurungkan niatnya menyapa emaknya. Meminta
pertolongan keuangan pada Emak adalah ide yang ga bijak. Pikirnya.
Emak udah terlihat stress karena
tekanan ekonomi apalagi ditambah dengan dirinya yang minta tambahan uang MOS,
ntar Gugun bisa dicekik ma emaknya.
Huhuhu..Gugun melangkah lunglai kembali ke
kamarnya lalu duduk di kursi sambil menjawil bibirnya dan berpikir. Dia memeras
otak bagaimana caranya dapat uang. Tiba-tiba MUNCUL BAYANGAN WAJAH KAU
TAHU SIAPA TAK BOLEH di kepalanya dan terlihat wajah Farid tesenyum kepadanya.
Yap. Dia harus menghubungi bank berjalan itu.
Gugun meraih hp dan ngecall Farid. Yang
intinya dia mau pinjam uang. Untung pulsa hpnya masih ada sisa lima menit
gratis nelpon.
“Oke, gua pinjemin elo, tapi
syaratnya, elu harus mbela gue kalo gue dibully.” Kata Farid di HP.
“Baik, aku
akan bela low, sebenarnya kemarin aku juga pengin mbela kamu Rid,
bayangkan kau dibully padahal itu bukan salah mu, itu adalah salah otak elu
yang salah letak !!”
Kata Gugun yang keceplosan dan berniat
bukan untuk menghina. Tapi Farid jadi ngambek, dia ngerasa kata itu adalah
ledekan buatnya.
“Maaf...Rid, aku cuma becanda kok.” Kata
Gugun keki di HP.
Akhirnya Farid memaafkan dan berjanji akan
pinjemin Gugun uang. Ternyata Farid yang terkenal berkarakter seperti preman
itu mempunyai sisi sensitif yang manusiawi juga. Ihik. Beberapa pembaca
langsung sms pengarang cerita ini dan mengatakan mulai jatuh hati ama karakter
tokoh itu. Yang kadang nyebelin tapi menggemaskan ehehe..(halah !!) @.@
Lanjut...
MOS hari
ketiga..
1.Topi
pot
2.Tas
karung goni, kucir lima belas, sepatu warna kuning
3.Dasi
pete
4.Telur
asin seratus, telur tidak asin dua puluh lima
5.Coklat
bubuk sirun satu
6.Terasi
7.Dua dus
ini ayam panggang jumlah tiga.
Sore itu Gugun dan Amir udah stand
by di pasar Brotoyudon. Lebih awal gak kayak hari kemarin. Yap mereka
pengin cepat beres belanja Mos nya dan
takut gak mendapatkan barang –barang untuk MOS. Mereka berjalan-jalan sambil
ngeliat para pelajar yang udah mangkal di pasar dari tadi pagi. Mereka
bertemu teman satu kelas, dan juga tetangga kelas. Mereka saling bertatap mata
dan melempar senyum. Tampang meraka nampak cape, dengan lingkar hitam di mata
tapi masih ada sisa semangat. Gugun juga melihat Jamilah, Jamilatun pembantu Farid, terus juga Cici Ciput, tapi
mereka gak lihat Yona.
Apakah Yona masih ngambek gak mau ikut MOS.
Gugun dan Amir saling bertanya dalam hati, tapi mereka terus saja melanjutkana aktifitas
belanja. Mereka menyayangkan sikap Yona yang mudah marah itu.(@.@) Akhirnya
keperluan belanja mereka udah selesai. Mereka pulang ke rumah dengan hati miris.
*