CERPEN 5M

hahaha

  • Home
  • Quote gua
  • CERPEN
  • DAFTAR ISI
  • OPINI
  • TENTANG BLOG
Home » Archive for 2012

Wednesday, 26 December 2012

METAMORFOSIS

METAMORFOSIS
ada yang sedang menanggalkan
kata-kata yang satu demi satu
mendudukkanmu di depan cermin
dan membuatmu bertanya
tubuh siapakah gerangan
yang kukenakan ini
ada yang sedang diam-diam
menulis riwayat hidupmu
menimbang-nimbang hari lahirmu
mereka-reka sebab-sebab kematianmu
ada yang sedang diam-diam
berubah menjadi dirimu


(Sapardi Djoko Damono)

PADA SUATU HARI NANTI

PADA SUATU HARI NANTI
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini

kau tak akan letih-letihnya kucari

(Sapardi Djoko Damono)

Tuesday, 11 December 2012

YANG FANA ADALAH WAKTU

 YANG FANA ADALAH WAKTU
Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan -- swaranya bisa
dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon,
jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu
menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan

(Sapardi Djoko Damono)

Tag
kumpulan puisi terbaik,
 puisi karya Supardi djoko damono
, puisi online judul yang fana adalah waktu


Thursday, 6 December 2012

AKU INGIN

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Sapardi Djoko Damono)

Tuesday, 13 November 2012

IBU


Matahari bersinar terik
Burung melintas sepi
Aku mengetukkan sepatuku di lantai
Kujambak rambutku yang sedikit berkeringat
Di bangku penjemput
Aku menunggu ibu datang
Di halaman sekolah anak tuna wicara dan tuna rungu
Bagi seperti diriku
Aku lalu bernyanyi seperti ini
Yang diajarkan padaku di sekolah tadi
Aku ingin menyanyikan untuk Ibu

“ Ibu kau tak pernah lelah
Menjaga dan melindungiku
Ibu tak pernah meminta
Balas jasa yang telah kau beri

Oh ibu hanya doa tulusku
Semoga bahagia slama hidupmu
Maafkan segala kesalahanku
Restui hidupku..

Ibu….”
Ibu, tak pernah menyerah
Membimbing dan membimbing aku
Ibu, ku ingin berbakti
Merawatmu di hari tuamu

Oh ibu hanya doa tulusku
Semoga bahagia slama hidupmu
Maafkan segala kesalahanku
Restui hidupku..
Ibu….”



TAMAT

tag
cerita mini tentang ibu
cerpen judul IBU, 
syair tenang ibu, 
syair lagu tentang ibu

Wednesday, 10 October 2012

AKU

AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Yidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(chairil anwar)

Tag
puisi terkenal, puisi karya chairil anwar, 
puisi chairil anwar judul aku


Wednesday, 12 September 2012

BEGITU ENGKAU BERSUJUD

BEGITU ENGKAU BERSUJUD
(Emha Ainun Najib)

Begitu engakau bersujud, terbangunlah ruang
yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali
pula telah engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid
telah kau bengun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu
meninggi, menembus langit, memasuki alam makrifat
Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika
bernama masjid, begitu engkau tempati untuk bersujud
Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada
ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan
Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan
ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang
Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk
cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara adzan

Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid
Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang
Allah, engkaulah kiblat
Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang
didengar Allah, engkaulah tilawah suci
Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang dicintai
Allah, engkaulah ayatullah
Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud,
karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud, sepi
dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud
menjadilah engkau masjid






Saturday, 8 September 2012

SEHABIS TIDUR

SEHABIS TIDUR
(Joko Pinurbo)

Sehabis tidur lahan tubuh kita terus berkurang.
Kita belum sempat bikin rumah atau tempat perlindungan,
diam-diam sudah banyak yang merambah masuk, bermukim
di jalur-jalur darah
di kapling-kapling daging
di bukit-bukit sakit
di ceruk-ceruk kenangan
di kuburan-kuburan mimpi
di jurang-jurang ingatan
di gua-gua kata
di sumber-sumber igauan
Berdesakan, berebut ruang, sampai kita kehabisan tempat,

sampai harus mengungsi ke luar badan

Thursday, 6 September 2012

HIKAYAT BURUH

HIKAYAT BURUH
HIKAYAT BURUH

Puisi: Husnul Kuluqi
Sumber: Suara Pembaruan, Edisi 04/02/2006

Hikayat Buruh Perempuan dan Kompor yang Padam
perempuan itu membisu di sudut dapur
malam belum benar-benar beranjak. Masih
ada sisa gelap, serupa kabut hitam tipis
terlihat jelas dari lubang angin yang telah
keropos. di langit, bintang-bintang merapuh
menjelang subuh. sesabit bulan pun pucat
berayun, timbul tenggelam di antara
gugusan awan
"kompor padam, api tak menyala lagi," perempuan
itu bergumam sendiri dalam dingin dan ngilu pagi
di rak kayu yang warnanya telah pudar piring
piring tertelungkup, lama tak terisi. gelas-gelas
menunduk, tak lagi menampung susu si kecil. di dapur
yang sempit, perempuan itu menghitung hari-hari
bersama perih dan nyeri yang datang
bertubi-tubi
"hari ini tak ada yang bisa ibu masak untukmu, nak.
minyak tanah mahal, harga kebutuhan pokok melonjak
di luar hitungan. ibumu hanya buruh, bapakmu sudah lama
di-phk. engkau akan tumbuh sebagai generasi
yang tak berdaya, kekurangan gizi dan kehilangan
masa depan," perempuan itu tersedu sendiri
di gulung hari-hari yang terasa berat
dan melelahkan
ketika pagi datang dengan wajah pasi, malam
benar-benar beranjak pergi. perempuan itu masih
saja di dapur memandang kompor yang tak
kunjung menyala. dan dadanya semakin gemetar
setiap kali mendengar tangis anak-anaknya
yang harus menahan lapar
2005



Tembang Pesisir
istriku, mendekatlah. mari bernyanyi
merayakan kemiskinan ini. sebentar lagi
mungkin kita akan mati. musim-musim
tak pernah bersahabat dengan kita
dan setiap waktu, kita mesti menghitung
kelu. tanpa jemu
lihatlah laut biru yang terbentang, ikan-ikan
yang berenang. kita tak lagi bisa menangkapnya
sebab perahu kita tertambat di dermaga
hanya jadi mainan anak-anak ombak. tak bisa
melancar, tak bisa bergerak
tanpa bahan bakar
duhai, nasib kita istriku. serupa
butir-butir pasir sepanjang pesisir, harus
selalu menghadapi amuk gelombang yang datang
sementara dari selat dan tanjung
maut tak berhenti mengintip
siap mendekat
istriku, mendekatlah. mari bernyanyi
sebelum maut menjemput. membenamkan
jasad kita yang malang
pada hitam tanah
dan bebatuan
2005

Wednesday, 5 September 2012

Kejahatan akibat bawang putih

cerpen lucu judul kejahatan akibat bawang putih


Mbok Sinem  galau. Saking galaunya kerutan yang meriasi wajahnya  semakin berkerut 12 lipat.  Ia baru pulang dari pasar jumat (yeah pasar yang buka hanya setiap hari jumat saja, tidak percaya ya sudah ?! ), ia turun dari becak dut-dut dengan gaya sok anggun  lalu setelah membayar dengan uang recehan pada tukang becak, Mbok sinem ngacir ke gubuknya.

Secepat kilat dia menutup pintu rumahnya dan juga kordennya juga. Ia mengambil kunci dan memutar kunci sampai bunyi ceklek tiga kali.  Yah, ia tidak ingin orang-orang iri. Bisa gawat kalau ada orang tahu, dia baru membeli barang berharga yaitu BAWANG PUTIH. Ya ya...sekarang bawang putih emang sedang meroket jadi artis di televisi.  Kata teman ngegosip mbok sinem, bawang putih lebih ngetrend dari Jupe ataupun berita tentang pernikahan dan perceraian artis.

Mbok Sinem lalu melepas kain  kebesaran sabuk kebayanya. Yah, di dalam kain  hitam kucel  menonjol kayak  bisul  di pinggang itulah dia menyimpan barang berharganya, yaitu BAWANG PUTIH. Ada tiga bawang putih berhasil dia beli dengan hasil uang tabungannya selama seminggu. Mbok Sinem itu penjual pecel yang mangkal di depan SD Losari,, dan ia sudah memimpikan membeli bawang putih, bukan untk bumbu pecelnya tapi untuk konsumsi dirinya. Yah, seminggu nyayur tanpa bawang putih sungguh tidak enak di lidah. Makanan rasanya kurang, rasanya hambar.

Tapi ketika bwang putih itu sudah dibeli, mbok sinem jadi sayang untuk menggunakannya karena bawang putih itu mahal lebih ningrat dari emas dan juga harga daging sapi.Ia tidakingin seperti  ibu ibu di desanya yang kurang kreatif. Mereka dengan alasan sangat irit menggunakan bawang putih dengan diiris tipis-tipis,sampai-sampai bawang putih diuleg, dan dicampur air dan juga formalin biar awet dan ngirit. Tapi mbok sinem punya ide yanglebih yahud, yaitu dia berniat mengawetkan bawnag putih itu dengna semen !!!

Tapi sebelum mbok sinem mewujudkan idenya itu, tiba-tiba pintu di ketok-ketok . mbok sinem yang kelewat paranoid itu gemetar. (ingat gak cerita yg kejadian  bom itu ?)   Mbok sinem yang hidup seorang diri itu mojok di ruangan. Ia takut, kejadian yang menimpa tetangganya terjadi juga dengan dirinya. Yah, mbok atun mengalami perampokan bahkan pembunuha gara-gara mempertahankan satu siung bawang putih. Perampok itu memang tidak menginginkan harta berharga selain televisi perampok itu ingin bawang putih.


cerita lucu dan gokil judul kejahatan akibat bawang putih

Akhirnya bawang putih mengakibatkan  wabah kejahatan. selain perampokan, penculikan dan juga pelecahan seksual (hihi  ini asal disangkut pautkan saja ! gara-gara kemarin baru nonton berita pelecehan seksual sudah jadi darurat di Indonesia)

Bahkan mabes polri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggubris sms penipuan yang berbunyi.”mama ,  bawang putih aku habis, tolong kirimkan aku bawang putih secepatnya !”

Mbok sinem tergugah dari lamunannya. Dan tiba-tiba tamu tak diundang itu sudah ada di hadapannya, dia seorang lelaki memakai jas berjubah dengan alis tebal dan juga memakai celak. Dan tidak asing lagi , sosok itu adalah DRAKULA.

“Ha, Drakula berani datang juga dikau, daku  ini mempunyai  bawang putih, dikau  kira aku miskin apa !! hingga tidak mampu beli bawang putih !!”   mbok sinem meringis di depan sosok sangar itu, ia menunjukan sikap yang tabah dan tegar, meski  bahaya sedang menghadangnya.

Tapi aneh, drakula itu kalem saja,  mendengar kata bawang putih yang dilantunkan oleh mbok sinem, ia tidak terlihat gugup, galau , panik ataupun kejang-kejang. Semua juga tahu bawang putih adalah musuh bebuyutan drakula. Konon, karena  bawang putih lah  drakula paling norak sekalipun bisa ngacir terbirit-birit, bahkan kalau dia mencium baunya dalam radius satu kilometer saja dia sudah sakit,

“Kenapa malah ketawa,kau  Dra ?!”  tanya mbok sinem mulai gusar, khawatir dan  bimbang. Ada apa dengan drakula di hadapannya. Kenapa drakula itu ekspresinya nyebelin, dan malah menunjukan taring-tarinya dan siap untuk mengisap darahya. Mbok sinem pun  mengeluarkan bawang putih satu siung  saja dan mengacungkan untuk drakula dengan modus untuk menakut-nakuti.


kumpulan cerpen lucu


“Ha, daku tidak takut , bawang putih itu tidak mempan olehku, oh malangnya dikau mbok sinem, dikau itu ditipu, rakyat jelata memang mudah jadi korban penipuan, bawang putih itu adalah bawang putih palsu haha...”

Apa !!  mbok sinem tidak percaya kata-kata drakula. Ia pun  meneliti dengan serius bawang putih di genggaman tangannya. Benar juga, setelah diperhatikan dengan seksama dan ia tekan –tekan, bawang putih itu ternyata adalah imitasi,terbuat dari bahan karet lentur dan juga plastik. 

Oalah, dasar jahat, pintar tapi bejad, apa saja dipalsu, bukan hanya uang, ijazah,  obat, shampo, ternyata bawang putih juga dipalsu.  betapa shocknya mbok sinem. Hatinya lara, harta yang ditumpuknya untuk membeli barang mewah itu pun kandas. Mbok sinem akhirnya membalikan badan dan berniat melarikan diri sebelum drakula lebay itu menerkam dan  menyedot darahnya.


Tamat.


Tag 
cerpen lucu judul kejahatan akitbat bawang putih
kumpulan cerpen online cerpen humor


Tuesday, 28 August 2012

IMPIAN KANAK-KANAK DAN SONNET X

kumpulan puisi terkenal negeri kabut


IMPIAN KANAK-KANAK
Di jalur impian
Tempat sepi
Kanak-kanak itu bermain
Menguasai hari
Hingga tergetar tangannya
Hangus hatinya
Matahari kini di tangan
Bulan di telapakan
Diam-diam diangsurkan kepada kita
Yang kita sebelumnya
Memang telah menyembunyikan di dalam hati


SONNET : X
Siapa menggores di langit biru
Siapa meretas di awan lalu
Siapa mengkristal di kabut itu
Siapa menggertap di bunga layu
Siapa cerna di awan ungu
Siapa bernafas di detak waktu
Siapa berkelebat setiap kubuka pintu
Siapa mencair di bawah pandangku
Siapa terucap di celah kata-kataku
Siapa mengaduh di baying-bayang sepiku
Siapa tiba menjemput berburu
Siapa tiba-tiba menyibak cadarku
Siapa meledak dalam diriku
:siapa aku
(1968)



Saturday, 11 August 2012

Lima Hari Menunggu Maut



Tidak ada yang abadi, baik kesedihan maupun kegembiraan. Kita harus terus hidup. Saat ketidakberuntungan mengarahkan  kita ke jalan buntu, kita harus mencari jalan lain
(Miramar, dikutip dari Naguib Mahfouz)

                Mendung memayungi rumah Hans dan Kakeknya. Nyanyian misterius tokek di atap genting  itu mengiringi sore. Remaja tirus dengan rambut ikal itu  duduk di samping Kakeknya. Sebentar-sebentar terdengar suara Kakek mengeluh.
                “Hans, kalau saja aku masih muda , aku pasti akan mengunjungi tempat-tempat indah, Kakek gak takut   bikin kesalahan, dan Kakek akan makan es krim tanpa mengganggu harga diri Kakek. ”             
                “Aku tahu kek, sudah sering Kakek mengatakan itu, Kakek istirahatlah , jangan berlebihan !”
                 “Kakek akan mati, satu hari lagi, kamu jangan pergi kemana-mana.”
                “Siapa yang percaya gosip itu Kek, Kakek hanya terkena sakit ulu hati, sudah biasa kan Kakek begitu, nanti juga sembuh kek setelah minum obat,”  ujar Hans dia menyelimuti Kakeknya.
                “Jantung Hans, rasanya jantung Kakek mau pecah, aku dengar lima hari lagi, dokter mengatakan hal itu,” terdengar suara Kakek seperti tercekik tapi menurut Hans,Kakek masih sehat.
                Hans hanya geleng-geleng kepala.  Dia tetap tersenyum meski sedikit kesal. Dia memandang wajah Kakeknya. Sangat pucat dan lemah. Kakeknya sangat terpengaruh kata-kata dokter yang tidak jelas itu. Sudah dia jelaskan maksud dokter bilang lima hari itu adalah Kakek harus lima hari sekali check ke rumah sakit. Tapi Kakek tidak percaya kata-katanya. Menurut Kakek dirinya hanya menghiburnya. Ditambah lagi suara tokek sialan itu menambah keyakinan primitif kakek kalau nyawanya akan dicabut.
                Perlahan Hans menutup pintu dan keluar kamar. Kakek sudah tertidur pulas setelah meminum obat dari dokter. Dia yakin setelah itu Kakek pasti akan pulih lagi. Hans menghela nafas berat kemudian bergegas ke teras rumah. Dia memakai sandal jepitnya lalu melangkah ke jalan setapak. Rumput liar sudah mengecambah di halaman rumah.  Bahkan tingginya sudah mencapai lutut kakinya dan tidak ada yang peduli itu. Rasanya rumah itu sudah menjadi kuburan baginya. Dan Rasanya sebulan ini dadanya pengap. Dia ingin bertemu Dude.
                Hans berjalan gontai dengan kepala tertekuk.  Ia meremas saku jeansnya yang semakin kumal. Dia tidak ganti baju dua hari ini. Rasanya semangat itu sudah terbang.  Tidak dipedulikan teriakan kenet di pinggir jalan yang mencari penumpang.
                “Kematian, apakah itu yang diinginkan kakekku. Dia bilang, dia sudah melihat tanda-tanda itu. Dari mimpi menjadi pocong dan hal yang tak masuk akal .  Dia selalu bilang tolong kalau aku mati hubungi ini itu dan permintaan maafku disampaikan, dan Kakek sudah menyiapkan surat wasiat juga.” 
                Remaja atletis berambut cepak dengan kaos singlet  itu duduk di kursi kecil di samping sepeda montornya, menopang dagunya menatap Hans. Ia setia mendengarkan cerita Hans. Dia sahabat yang baik. Dia tidak memotong kata-kata Hans. Dia merasa Hans sedang tidak seimbang jiwanya semenjak pengumuman itu.
“Dude, ini menyebalkan,  Kakek seperti sudah di depan kematian. Aku tahu teman-temannya sudah banyak yang meninggal. Tapi di waktu yang tersisa dia bisa menikmati hidupnya. Dia masih bisa. “  Hans semakin emosi.
Dude masih membisu saja. Ia larut dalam cerita sahabatnya dari SD  itu. Ia tidak ingin mengomentari ataupun mengkritik ucapannya.
“Tapi Dude, ternyata tidak semangat juga  bisa dihadapi oleh siapa saja. Dude, kalau saja saat ini ajal menjemputku  sepertinya aku rela. Setelah aku tidak diterima di Perguruan tinggi impianku, aku merasa tidak berguna, kerjaku  cuma lontang lantung main tidak jelas,  rasanya tidak enak menganggur selama setahun dan aku tidak punya pegangan lagi.”
“Jangan berkata begitu, Hans ! sebelum ajal berpantang mati, hidup mati seseorang Tuhanlah yang menentukan,  kamu jangan merasa begitu.   Kamu harus bersyukur di waktu kosong kamu  bisa tinggal dan merawat Kakek.”  Dude merasa harus menyadarkan Hans. Dia tidak ingin Hans larut dalam kesedihan.
                Hans terpekur. Ia memandang sahabatnya Dude. Ia merasa pemuda itu sangat beruntung. Dude di terima di sekolah pilot. Dude selalu nampak bahagia.  Dia selalu sukses.  Sebulan lagi ia pasti akan meninggalkan rumah itu dan ia tidak bisa bermain dengan Hans. Lalu Dude mengobrol hal lain. Dude mengajaknya touring  bersama geng nya. Tapi Hans memilih di rumah saja. Ia malu bertemu dengan teman-temannya.
                Ini hari kelima di bulan Desember. Awan bertumpuk-tumpuk seperti kapas terbang. Angin sore menghalau  daun kelapa  di halaman rumah, menghempaskan-hempaskan jendela rumah seolah meneriakkan cerita sedih. Seorang kakek dan cucunya duduk di teras rumah. Pandangan mereka kosong, dan larut dalam pikiran sendiri. Suara tokek tidak terdengar mengganggu kehidupan kakek. Hans duduk di kursi rotan lapuk. Dia masih tidak semangat berbicara dengan kakeknya.
                “Temanmu itu Dude, Kakek tahu dia  itu baik, aku tahu dia pasti mendapat tempat yang baik, dia masih muda dan meninggalkan kenangan yang baik, banyak yang kehilangan dia,”  kata Kakek sambil  menoleh ke arah Hans. Wajahnya sudah nampak merah  lagi. Ia memberi semangat pada Hans. Ia tidak tega melihat cucunya itu setiap hari berdiam diri saja. Ia tidak ingin menjadi beban Hans.  Sekarang ia baru tahu apa itu hidup. Kemarin ia benar-benar takut mati sehingga ia pasrah. Tapi ketakutan itu ada baiknya. Ia menjadi lebih siap dan juga ingin meninggalkan kebaikan lebih banyak di waktunya yang sedikit. Dan apakah kehidupan itu ? hanya permainan singkat yang dimainkan dengan rasa enggan sampai ia menemukan dirinya berhadap-hadapan dengan takdirnya yang sudah berakhir (respected sir)
                Harusnya aku yang mati, bukan Dude,  jerit batin Hans. Dia  menunduk di kursi dan mulai menangis terguncang-guncang. Dia tidak menyangka Dude kecelakaan di jalan waktu touring dan ia meninggal seketika di tempat kejadian. Dude sahabat baiknya yang satu bulan ini akan studi dan ia masih sangat muda dan kebanggaan orang tuanya. Tidak ada yang menyangka.
                “Ayo, kita keluar Hans, Kakek masih hidup kan ?” kata Kakek sambil berkacak pinggang.
                Hans  masih terpaku di kursi. Ia memandang ke mata kakek, sepertinya ada energi baru. Ya semangat hidup itu terpancar dan mengalir ke arahnya.
 “Hans,  hidup terus berjalan, ” Kakek menyeret tangan Hans. Dia menyuruh Hans mengambil kunci sepeda motor.
                “Kita kemana Kek ?”
                “Ke pasar, Hans, cari bibit jeruk dan kelinci. Kita beternak, di lahan belakang Kakek kan masih kosong. Kita bisa buat usaha Hans.”
                Hans melongo. Dia heran secepat itu  Kakek berubah, sepuluh hari  yang lalu dia teronggok di kamar kayak mayat hidup.
                “Kenapa mematung ?  mau mengganggur ? Kakek aja yang sudah tua tidak betah buat menganggur, mumpung masih ada usia Hans. Selama masih ada kehidupan tidak ada alasan untuk berputus asa.”
                Hans hanya garuk-garuk kepala dan berjalan mengikuti langkah pelan Kakeknya ke halaman.


(PKT)
               


Ciaaa
Cerita di atas terinspirasi oleh
1. cerpen sehari menunggu maut karya ernest hemingway
2. life’s wisdom Naguib Mahfouz
3. dll
4.Perenungan
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Entri Populer

  • PAHLAWAN TANPA TANDA JASA SEBENAR-BENARNYA
  • KARENA WAJAH KITA TAK SAMA

Blog Archive

  • ►  2015 (35)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (23)
    • ►  May (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (94)
    • ►  December (8)
    • ►  November (6)
    • ►  October (12)
    • ►  September (5)
    • ►  August (6)
    • ►  July (12)
    • ►  June (9)
    • ►  May (7)
    • ►  April (3)
    • ►  February (12)
    • ►  January (14)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (16)
    • ►  November (8)
    • ►  September (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
  • ▼  2012 (25)
    • ▼  December (4)
      • METAMORFOSIS
      • PADA SUATU HARI NANTI
      • YANG FANA ADALAH WAKTU
      • AKU INGIN
    • ►  November (1)
      • IBU
    • ►  October (1)
      • AKU
    • ►  September (4)
      • BEGITU ENGKAU BERSUJUD
      • SEHABIS TIDUR
      • HIKAYAT BURUH
      • Kejahatan akibat bawang putih
    • ►  August (3)
      • IMPIAN KANAK-KANAK DAN SONNET X
      • Lima Hari Menunggu Maut
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (9)
  • ►  2011 (13)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  January (1)
Betapa mudah dan tak sadar menjadi sombong dan tidak iklas dalam beramal (kata mutiara)

Powered by Blogger.
Copyright 2013 CERPEN 5M - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger