Pengarang : Gola Gong
Apa lagi yang mau
disipnosis, akhirnya admin ngorek-ngorek di tumpukan buku-buku admin, dan
menemukan Novel GOLA GONG yang berjudul BALADA
SI ROY. Pada zaman dulu, novel ini konon sangat fonumental. Karena
pengarangnya melakukan perjalanan ke luar negeri, dan petualangannya diposting
secara rutin kalau tidak salah di majalah HAI..(hehe..kalau tidak salah, kalau
nggak ya maaf) Dan di Epilog adalah rangkaian terakhir perjalanan Roy. Akhir cerita
cukup menyayat hati, yaitu pada penyesalan si Roy. Meskipun dia merasa menjadi
orang muda yang sempurna, bisa travelling dan memuaskan hobinya di jalanan tapi
di rumah ada orang-orang yang menyayanginya menunggunya. Ada suci, pacarnya dan
ibunya yang sedang sakit.
Pemuda gondrong
ini, digambarkan sebagai seorang penulis remaja berkarakter keras kepala bin
bandel. Dan tentu saja secara fisik dibilang ganteng dan mudah memikat hati wanita. Bahkan seorang
gadis bule dari Jerman jatuh hati padanya. Dia adalah Ina Mayer. Roy bertemu
Ina waktu dia mendarat di India. Di negeri orang, Roy berteman dengan Osahi dari Jepang dan sesame traveler lainnya.
Roy betul-betul
menikmati perjalananya dari menyusuri sungai di Banglades di Calcuttta.
Pagi-pagi Osahi sudah geram, karena bangun tidur kameranya sudah lenyap.
Rupanya mereka mencurigai penduduk lokal yang mencurinya. Mereka pun melapor ke
petugas dan akhirnya petugas menemukan bocah lusuh tertuduh pencuri. Dua bocah
itu pun langsung digebuki dengan sadis yang membuat Roy miris. Selain Osahi, Roy juga bersahabat dengan
Andreas, avontur asal Swiss yang nyambi jadi tenaga sukarelawan, menolong orang-orang
lemah. Rupanya Banglades yang saat itu miskin mengetuk hati beberapa traveler untuk menjadi pekerja sosial di sana.
Roy juga berteman dengan You Chi Wan dari korea selatan. Hari itu Roy
menyaksikan pasien dari kaum paria mendapat
bantuan dari volunteer. Dan Roy memergoki
pasien plontos yang meminta sandal dan bajunya. Ternyata pasien itu adalah penipu, pura-pura sakit karena
malas kerja. Suatu hari di Calcuta Roy
melihat si plontos itu main judi di stasiun kereta api.
Setelah dari
Calcuta, Roy meneruskan perjalaanan ke Himalaya India, ingin melihat gunung
yang puncaknya sepeti menyundul langit. Dan dia berpisah dengan Osahi, You Chi
Wan , Andreas dan lain-lain. Roy di perjalanan ke Himalaya berteman dengan
Kenichi dan Eddy, Di café, mereka mendengar desas desus pembicaraan penduduk
lokal tentang pembunuhan seorang gadis di sebuah pondok. Dan tersebarlah rumor
kalau gadis itu dibunuh oleh hantu seperti vampire yang gemar darah gadis muda,
sehingga tamu pondok itu berkurang. Dan mereka menduga itu gosip yang disebar oleh lawan bisnis. Tapi
ternyata terbongkarlah oleh pihak keamanan, kalau beberapa gadis yang tewas itu
adalah kedok untuk menutupi kejahatan oleh komplotan pemasok wanita muda untuk
bisnis prositusi di kawasan Bombay dan dikirim di luar negeri.
Roy kemudian
terdampar di sungai Ganga. Dia menikmati sungai tersibuk itu. Pagi itu dia naik
sampan bersama Masaki, traveler dari Jepang.Di sana seorang bocah menyapanya
dan mengira dia dari jepang. Kay, adalah nama bocah itu. Dan di sebelah Kay,
tersenyum seorang gadis bule dan itulah awal pertemuannya dengan Ina Mayer. Dan
Ina mengajaknya nonton konser, dan Roy menyambutnya dengan senang. Selain
dengan Ina, Roy juga mulai dekat dengan Kay. Bocah-bocah lokal itu memang
tidak peduli dengan sekolah, mereka lebih senang gentayangan menguber
turis untuk mengais rupee. Kay lebih
butuh uang untuk biaya obat ibunya yang sedang sakit. Di pertunjukan table dan
flute malam itu Roy mulai mencuri pandang dan tertarik dengan Ina Mayer yang
memang cantik , mandiri , mahasiswi fakultas kesenian dan termasuk bule yang sopan.
Bahkan Ina menolak minum bir dan merokok.
Mereka berjanji
akan bertemu lagi, dan sepulang ke pondokan, Roy menyaksikan Kay dikerubungi
banyak orang. Kay meronta-ronta saking sedihnya, Ibunya meninggal karena tidak
mendapatkan layanan kesehatan. Rupanya uang
hasil kerja keras Kay untuk membeli obat malah dirampas oleh ayah Kay yang
seorang pemabok. Roy sangat prihatin dan sejak saat itu Roy menjadi teman dekat
Kay. Dan di bab Ganga dua dan tiga
selanjutnya dihiasi oleh kisah cinta Roy dan pendekatan Ina Mayer. Dalam
hal ini, menurut admin, Roy jelas selingkuh karena di Indonesia dia punya
pacar. Tapi Roy mencoba mengabaikan rasa bersalahnya. Dia terlanjut terperangkap
oleh cinta petualang. Dan dia beralasan hanya terbawa suasana dan di negeri
orang mereka memang sama-sama kesepian.
Di Callcuta,
Roy tidak sengaja bertemu dengan sahabat travellernya yaitu Osahi dan Wou Chi
Wan. Mereka menolong Roy waktu dia keracunan ban lasi, semacam minuman tuak . Dan Kay juga ikut membantu Roy saat
itu. Kay , bocah kecil itu terlihat tegar dan dia menjadi tulang punggung bagi dua
adik perempuannya. Dan suatu hari, Roy
melihat realita kalau Kay menjadi pembunuh. Kay menjadi pendendam setelah kematian
ibunya, dia membunuh ayahnya secara tragis
karena ayahnya terus saja mengganggu dan merampas uangnya. Dan akibat
perbuatannya, Kay malah ditangkap polisi dan dibawa ke penjara, dan nasib
adiknya hanya bisa menangis ditinggal Kay.
Roy makin diliputi
cinta lokasi dengan Ina Mayer. Terutama
di bab VII di perayaan Holly mereka makin lengket, dan romantis. Roy merasa terbawa atmosfer pesona Ina Mayer. Dan dia dengan
membabi buta melindungi Ina waktu tangan-tangan jahil di perayaan holly itu
hendak memeluk Ina. Sempat terlibat pertengkaran di perayaan itu, dan Ina makin
suka dengan Roy, tapi apa daya dia harus segera meninggalkan Callcuta, dia
merasa sudah memiliki Roy meskipun dia tahu Roy sudah punya kekasih. Pada saat
itu kesadaran Roy menjadi limbung. Dia mendapat surat (hehe waktu itu belum ada
hp) dari Suci pacarnya yang menceritakan kangennya pada Roy. Dan juga uwaknya
tiba-tiba menelponnya dan nada-nadanya adalah kekesalan pada dirinya. Soalnya Roy
sudah terlalu lama pergi, dan tentu saja
orang rumah mengharapkan kepulangan Roy.
Roy pun ditekan
rasa gelisah karena uwaknya bilang, kalau dia pulang pun semua sudah terlambat,
Roy tidak mengerti dengan kata-kata uwaknya, akhir-akhir ini dia bermimpi Suci
dan ibunya diusung oleh keranda. Dan Roy akhirnya benar-benar ingin pulang. Memang sudah
terlambat, Roy merasa tidak memiliki
siapa lagi sekarang. Ketika pulang, ibunya sudah terbaring di tanah merah. Roy
menangis meraung-raung pun tidak berguna. Dia merasa telah menjadi maling
kundang. Ketika ibunya sakit dia justru asyik
musyuk malang melintang di negeri
orang. Dan dia pun merasa sudah kehilangan segala-galanya, termasuk cinta dari
Suci. Dia pun jujur mengakui tentang perselingkuhannya dengan gadis Jerman dan
dia sebagai lelaki siap dengan resikonya. Apakah Suci memaafkan Roy, kalau
ingin tahu ceritanya, baca novelnya aja yah..hehe..yang jelas ini adalah novel akhir petualangan Roy dari jalan-jalan menikmati segenap
ke-egoisan remaja .
Kayaknya, novel ini udah difilmkan deh hahaha..tapi menurut admin tetap lebih asyik baca novelnya.
Gola gong adalah pengarang favorit admin . Menurut admin, beliau sangat lihai memotret kehidupan sosial dan handal terutama dalam memilih kata-kata yang
melukiskan suasana hati dan alam. Dan uniknya di setiap bab novel ini disisipi
puisi dan kata mutiara, berikut salah
satu puisi yang paling mengena bagi admin pada zaman dulu hehe..
XII EPILOG
Aku memimpikan rumah. Di atas bukit.
Pohon rimbun. Sawah. Gunung. Sungai.
Bebatuan. Tawa anak gembala di punggung
Kerbau. Main lumpur. Alamku. Mimpiku.
Aku memimpikan rumah. Di atas bukit.
Bunga-bunga. Kasih.
Belaian. Harapan.
Alamku Mimpi-mimpiku
(Heri H Harris)