(Zainuddin Tamir Koto)
kucoba mengintip kelam
dari cahaya lilin
sia sia
petir tunggal menggelepar
aku bagai debu
menerawang angkasa
sejuta mata menatap kepadaku
yang bersembunyi
di belakang cahaya lilin
kucoba lagi mengintip kelam
rembulan menyilau mataku
angin pun rebah
dan desauan daun daun
jadi diam
ditelan
kelam