CERPEN 5M

hahaha

  • Home
  • Quote gua
  • CERPEN
  • DAFTAR ISI
  • OPINI
  • TENTANG BLOG
Home » CERPEN » Kembalikan Senyumku

Friday, 28 January 2011

Kembalikan Senyumku

kumpulan cerpen remaja judul kembalikan senyumku



                                                                KEMBALIKAN SENYUMKU
                                                                   

Kubertanya pada bintang ketika ia padam, arti hidup yang kita jalani Kebencian yang takkan pernah mengering Hilang semua, Tuhan kau ada dimana…(superman is dead)


                “Kak, jangan ikutin aku !”  Angel menatap marah pada Pandu. Masih saja Pandu membuntutinya.
                “Kamu itu keras kepala, bunuh diri tidak akan nyelesein masalah !”
                “Kamu gak tahu apa-apa tentang aku Kak, hatiku sakit Kak !”
                “Tapi masih banyak orang yang sayang kamu ! berpikirlah jernih Angel !”   Pandu mencekal tangan kiri Angel. Cekalannya keras sekeras wajahnya yang cemas.
                Sayang. Huh, Angel mendengus. Ia menghentikan kakinya. Ia menatap tajam ke arah Pandu. Mencari-cari kesungguhan kata sayang itu. Ia gagal menemukan  sesuatu untuk menghilangkan pengapnya. Pandu yang dihadapannya bukanlah Pandu seperti Pandu yang dimimpinya. Ia tahu kenyataannya Pandu itu milik sahabatnya. Bukan, mereka bukan sahabatnya tapi musuhnya, kenapa dia masih bilang dia itu sahabat. Dia tidak memiliki sahabat, semuanya munafik !.
                Pandu, dia kira Pandu itu belahan jiwanya. Ia kira Pandu itu lah yang membuat dirinya satu-satunya dalam hidupnya. Angel kira  Pandu yang sering bersamanya, ke sekolah bareng dan pulang bareng, suatu hari akan menyatakan cinta padanya. Tapi ternyata dia suka dengan sahabatnya sendiri. Ia hanya sebagai pelampiasan saja. Sakit hatinya. Lalu si Marsa, teman baiknya tempat ia sering berkeluh kesah tentang masalahnya. Tempat ia menumpahkan uneg-uneg persoalan keluarganya, hidupnya. Tempat ia curhat tentang Pandu, tentang cintanya yang terpendam , sungguh ia tidak mengira ternyata Marsa suka dengan Pandu. Dan siang tadi ia membuktikan dengan mata kepala sendiri. Pandu dan Marsa jalan bareng di sebuah cafe. Tangan mereka berpegangan dan juga nampak mesra. Dan ketika ia melabrak peristiwa yang mengiris hatinya itu pada Marsa, apa kata Marsa, sungguh diluar dugaan.
                “Maaf Angel, aku dan Pandu sudah lama saling suka, tapi untuk menjaga perasaan kamu, kami tidak ingin menunjukan  tentang hubungan kami, dan aku tahu kamu dan Pandu sahabat,  kamu itu egois, kamu tidak tahu setiap kamu curhat tentang Pandu, hatiku sakit banget, aku ingin nangis tapi aku tahan,”
                Sahabat macam apa itu. Kenapa tidak dari dulu aja bilang. Munafik. Banget. bilang aja dia merebut Pandu dariku. Bukankah dia dari dulu tahu  aku suka dengan Pandu. Kenapa ia tidak mundur saja. Sial. Kesal Angel waktu itu. Lalu angel mendorong tubuh Marsa keras hingga Marsa terjatuh membentur pintu. Semua orang di kelas tahu itu. Lalu semuanya seperti memarahinya. Apalagi setelah itu Marsa sakit, entah sakit apa. Yang jelas semua orang menuduh dia penyebabnya.
                Tuhan betul-betul tidak adil. Siapakah sih Marsa, Marsa hanya cewek biasa, ia bukan model seperti dirinya, tapi semua orang sayang padanya, bahkan Pandu rela tidak masuk sekolah hanya untuk nungguin dia. Sementara Angel, ia anak orang kaya, ia juga butuh kasih sayang. Ia butuh diperhatikan, ia tidak punya tempat curhat.  Ibunya kabur ke luar negeri dan cukup mengirimi uang saja untuk kebutuhan hidupnya, ia hanya punya Pandu, tapi Marsa sudah mengambilnya. apakah itu adil. Huff  ia benci hidup ini.
                Ia tidak perlu hidup.  Buat apa hidup. Ia tidak dibutuhkan siapa-siapa. Ia tidak berguna. Ia tidak berharga bagi siapa-siapa. Ia sudah minta maaf pada Marsa. Marsa juga sudah memaafkannya tapi teman sekelasnya menjauhinya. Mereka mengecap dia, “anak manjalah, penguasalah ! egoislah ! jahatlah ! judeslah !”
                Cukup. Ia sudah minta maaf. Ia sudah mengiba di depan kelas. Tapi teman-teman pergi ketika ia datang. Mereka membiarkan dirinya sendiri di kantin, dan Angel merasa tidak diterima teman-temannya. Dan  sekarang ia sudah habis kesabarannya. Ia tidak akan meminta maaf pada mereka. ia juga sudah tidak peduli dengan Marsa. Ia juga tidak butuh Pandu. Ia juga tidak perlu meminta ibunya datang menemaninya. Cukup. Ia ingin hilang dari dunia ini.    Ia sudah tidak kuat menanggung  beban ini sendirian.
                Lampu taman sore itu sudah menyala. Mobil yang ditumpangi Angel terhempas menyilang di pinggir trotoar. Hampir saja mobil itu ringsek menabrak tugu jalan. Semua itu karena Angel menyetir dibatas kewajaran. Untung saja Pandu memutar stir dan mengendalikan mobil itu.
                “Kak, kenapa kamu selalu menggagalkan aku untuk mati, aku ingin mati kak, tidak ada gunanya aku hidup, semua orang membenciku, semua orang yang aku sayangi sudah hilang !”
                “Ya udah kalau kamu mau mati, mati saja lu, tapi ikut aku dulu !” Pandu menyeret tangan Angel. Ia tahu Angel akan mengambil silet atau pecahan kaca dan mungkin akan menggoreskannya di pergelangan tangannya. Dia tidak ingin Angel berbuat bodoh seperti itu. Ia ikut merasa bersalah kalau terjadi apa-apa dengan Angel. Ia sayang Angel. Tapi sayangnya hanya sebatas teman. Ia tidak bisa memaksa hatinya meskipun Angel selalu perhatian padanya. Dan  meski Angel  sempurna, cantik, kaya, tapi emosinya tidak stabil. Ia membawa angel ke tempat pemakaman umum. Di sana ia memperlihatkan gundukan nisan.
                “Lihat ! kalau kamu sudah mati, kamu nanti di kubur di sana,, atau mungkin di dekat sana, orang-orang nangisin kamu, tapi kamu tidak bisa apa-apa lagi, emangnya setelah mati terus masalah hilang gitu apa ?, berasa lo kalo kamu  ditanya  malaikat, hidup kamu untuk apa, masa muda kamu untuk apa, umur kamu, sehat kamu, kalau kamu mati dengan putus asa gitu, surga udah tertutup bagi kamu, dan itu makin runyam bukan !”  sentak Pandu. Wajahnya lengket dengan keringat. Suara Pandu udah mulai habis. Dia udah capek nyadarin angel.
                “kamu  tidak tahu apa-apa tentang aku kak, hidup kamu enak, gak kayak aku, kamu itu pintar nyeramahin aja,” pelan angel sambil menunduk. Ia tak berani menatap makam itu. Ia mendengar Pandu menghela nafas panjang.
                “Udah terserah kamu aja ! mati aja kamu ! di dada kamu itu  tersimpan kebencian, dan benci itu jahat, dan kejahatan itu akan senang bila kamu hancur, dia itu Cuma menghancurkan kamu angel !!” lantang Pandu. “oh ya orang yang mo bunuh diri itu orang yang pengecut tahu !” setelah berkata seperti itu Pandu melangkah tegas. Ia pergi meninggalkan angel.
                Angel berdiri mematung. Senja di langit. Suara sayup-sayup kendaraan yang merayap pulang menuju ke rumah. Air mata angel menitik. Ia ingin pulang. Tapi ia tidak tahu pulang kemana. Hatinya sudah hancur.  Kak, kembalikan lagi senyumku  seperti dulu.  lukaku   amat dalam, Kak. Angel merintih.
                Bener kata Pandu ada kebencian di dadanya. Dan itu emang jahat. Dan mungkin ia memang jahat. Angel menjatuhkan lututnya di tanah. Ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan ia menangis tergugu di halaman pemakaman yang sepi itu. Ia tidak ingin mati. Tuhan, engkau ada dimana. Tuhan tolong aku.

                Esok harinya. Pandu kaget. Teman kelasnya kaget. Ia melihat Angel masuk kelas.  Angel tersenyum pada teman-temannya. Ia duduk di kelas dengan wajah yang jauh dari cemberut. Tidak ada wajah yang masam dan mendung seperti kemarin.
                Aku tidak akan membiarkan diriku hancur. Aku akan mulai dari awal lagi. Tidak ada yang membiarkan diriku sedih dan sakit selain diriku sendiri. Kalau aku tidak mengizinkannya, itu tidak akan terjadi. Dan aku akan berusaha membuat diriku tersenyum lagi. Yah, hanya diriku sendiri yang membuat aku tersenyum lagi. Guman angel. Terima kasih Tuhan Engkau telah menyadarkanku.

(tamat) 


(“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (kesusahan) “  (Qs. Ath. Thalaq (65) : 7)



tag
cerpen galau, 
cerpen sedih kumpulan cerpen, 
kumpulan cerpen online judul kembalkan senyumku
Artikel Terkait
CERPEN
  • Sekarang Kalian tak bisa membullyku lagi
  • Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Mengundurkan Diri
  • Bunga Matahari, Bunga Ilalang dan Bunga Dandelion
  • 2 + 2 = 5
  • AKU INGIN SEPATUMU
  • SUARA HATI NADIA
  • Ayo Dolanan
  • Prajurit Hujan
  • MAMA AKU PULANG
  • AQUARIUM SHILA
  • (cerpen ) Kartu Pengingat Ajaib
  • Lima Hari Menunggu Maut
  • Karena dia Bintang
  • Surat Misterius
  • BUNDA ! AKU TIDAK LULUS UJIAN
Newer Post Home

Entri Populer

  • SINOPSIS NOVEL SUPER KONYOL “MENDADAK PAHLAWAN GARUK RANGER”
  • Penulis Komedi yang Merana

Blog Archive

  • ►  2015 (35)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (23)
    • ►  May (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (94)
    • ►  December (8)
    • ►  November (6)
    • ►  October (12)
    • ►  September (5)
    • ►  August (6)
    • ►  July (12)
    • ►  June (9)
    • ►  May (7)
    • ►  April (3)
    • ►  February (12)
    • ►  January (14)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (16)
    • ►  November (8)
    • ►  September (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2012 (25)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (9)
  • ▼  2011 (13)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ▼  January (1)
      • Kembalikan Senyumku
Betapa mudah dan tak sadar menjadi sombong dan tidak iklas dalam beramal (kata mutiara)

Waktu adalah majikan yang mempunyai peluang yang sama. Ilmuwan dan orang kaya tidak bisa membeli jam dan menit yang lebih banyak. Waktu itu luar biasa adil dan pemaaf. Tidak peduli betapa banyak jam yang anda boroskan di masa lalu. Sukses ditentukan oleh cara menggunakan waktu secara bijaksana, dengan perencanaanan dan menetapkan prioritas (denis waitely)
Powered by Blogger.
Copyright 2013 CERPEN 5M - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger