CERPEN 5M

hahaha

  • Home
  • Quote gua
  • CERPEN
  • DAFTAR ISI
  • OPINI
  • TENTANG BLOG
Home » DONGENG
Showing posts with label DONGENG. Show all posts
Showing posts with label DONGENG. Show all posts

Wednesday, 19 February 2014

BONEKA UNTUK FITRI

   


   Namaku  Yoyi...aku boneka ulang tahun yang jelek. Dan aku tidak terkenal. Tidak seperti teddy atau pooh, entahlah. Aku teronggok begitu saja di gudang mainan. Tepatnya aku ini barang bekas. Dan kakiku sudah buntung. Dulu, aku memiliki Viana, seorang yang mengambilku di toko mainan, ketika dia ulangtahun. Tapi beberapa tahun kemudian, dia membuangku. Yah, karena dia memiliki barang yang baru . Yang lebih bagus.

   Aku hanya bisa menangis. Di tempat gelap itu. Aku sendiri. Aku berjalan terseok- seok dan hanya menatap ke jendela luar yang kusam. Kadang-kadang aku hanya berbicara sendiri dengan rintik hujan. Kenapa nasibku seperti ini. Aku hanya diejek oleh tikus-tikus dan juga kadal yang menghuni rumah gudang itu.

  “Mati saja kau,..tidak ada gunanya kau hidup, mandang kamu saja, buat kami sumpek di sini,” kata tikus sambil terkekeh dan seolah mengusir aku.

    Aku menudukkan wajahku. Aku beringsut masuk ke lemari tempatku. Lemari tua dan patah kakinya. Lemari miring itu adalah tempat tinggalku. Kaca yang retak adalah temanku.
      
    Aku hanya bisa menangis.
     
   Minggu itu. Aku terkejut. Ada yang membuka pintu gudang itu. Tikus-tikus lari ketakutan. Mereka sembunyi di lobang-lobang. Sementara itu, aku melihat anak kecil laki-laki memakai topi pet. Baju anak itu lusuh dan beberapa ada yang sobek. Anak itu menatap ke lemari dan aku tercengang. Anak itu menatap ke arahku. Ia lalu tersenyum. Anak itu menghampiri lemari itu. Aku tidak bisa lari. Anak itu mengulurkan tangannya dan mencengkeramkanku.
        
     “Tidak disangka, aku menemukan boneka bagus untuk Fitri,” guman anak itu.
      
    Sejam kemudian. Aku tidak tahu yang terjadi dengan diriku. Yang aku tahu, aku sudah berada di sebuah rumah yang dipenuhi banyak anak-anak. Anak kecil penghuni panti asuhan menyambutku dengan riang.
     
     "Selamat ulang tahun fitri,” ujar Gomes. Anak laki-laki itu mengulurkanku untuk Fitri.
     
    Fitri sangat ceria. Dia nampak takjub melihatku. Yah. Aku boneka ulang tahun yang lecek dan sudah dibuang ini ternyata membuat  fitri amat berharga.

     Fitri memeluk Gomes dan mengucapkan teirmkasih. Ia sangat senang dengan hadiah itu.
  
  "Ah,itu hanya boneka yang kutemukan digudang sebelah, tak perlu kau begitu, aku tak bisa memberimu barang bagus untuk ulang tahunmu,”
   “Tidak apa-apa Gomes, apapun pemberianmu aku suka, aku suka,” teriak Fitri. Ia memutar tanganku. Ia berjingkrak-jingkrak dan mengajak teman-temannya bermain. Aku juga diajaknya bermain. Teirmakasih Tuhan. Sepertinya aku tidak sedih lagi. Aku ini meskipun seperti ini ternyata membuat bahagia seorang anak seperti Fitri.


sumber gambar : www.agatanarita.wordpress.com



Sunday, 5 January 2014

PENYIHIR BERPRESTASI

dongeng online judul penyihir berprestasi


 Aku seorang penyihir jelek. Itulah yang ada dalam pikiranku. Aku mempunyai hidung terlalu pendek dan rambut yang tidak bisa lurus. Selain itu aku tidak mempunyai prestasi di sekolah. Aku tidak pernah mendapat nilai baik dalam bidang pelajaran di sekolah. Karena itu aku tidak membayangkan akan mendapat rangking dalam setiap pembagian rapot. Dan aku selalu memendam perasaan ingin mendapat pujian atau penghargaan atas sebuah prestasi. Aku seorang penyihir jelek. Itulah yang ada dalam setiap pikiranku. 

Aku merasa tidak mempunyai bakat dalam bidang apapun. Dalam bidang olahraga ataupun seni. aku sudah berusaha keras agar aku menjadi orang yang dibanggakan. Tapi sepertinya usahaku sia-sia. Aku penyihir jelek. Pernah aku berusaha menjuarai perlombaan tercepat dalam lari sapu terbang, tapi aku mendapatkan hasil terakhir. Aku juga pernah berusaha sekuat tenaga agar menang dalam perlombaan memasak. Akan tetapi harapan itu hanya harapan. Aku mendapat tertawaan karena masakanku gosong. Akh, malu sekali aku mengingat peristiwa itu. Aku selalu berpikir, tidak ada yang bisa dibanggakan dari diriku. 

Aku tahu hari ini adalah pegelaran anak berprestasi. Dan aku memilih berdiam diri di rumah, menjaga nenek. Undangan kontes anak berprestasi sudah tersebar dari seminggu yang lalu tapi aku tidak mempedulikannya. Aku memilih merawat nenek. Aku tinggal bersama nenek. Nenek sudah sangat tua dan sering sakit-sakitan. Sudah menjadi tugasku sebagai cucu untuk mendampingi nenek, memberikan nenek obat dan menyuapinya makanan. 

Nenek duduk di sampingku. Wajahnya nampak heran.

" kenapa aku tidak menonton dan ikut acara kontes anak penyihir berprestasi ?" tanya nenek.

 Aku hanya menunduk. Aku menjawab, karena akan sia-sia saja kalau aku mendaftar kontes anak berprestasi. Tidak ada yang dibanggakan atas diriku. Aku penyihir jelek. aku tidak berprestasi. Aku tidak mungkin memenangkan perlombaan itu. 

Nenek hanya tersenyum menatapku. Pulang sekolah aku mendapat kejutan. Aku melihat seonggok kado di depan kamarku. Aku berteriak memanggil nenek. Nenek menghampiriku. Wajah nenek terlihat gembira.

 "Itu kado buatmu." Kata nenek. Aku melongo. Tidak percaya.

" Dari siapa kado itu, nek?" Tanyaku. Nenek tersenyum. 

"Itu kado buat anak berprestasi. Pengirimnya dari kontes anak berprestasi. Engkau memenangkan kontes itu. Bagi nenek kau adalah juara dari anak-anak berprestasi dalam kontes dimanapun berada. Aku telah menulis surat buat ratu. Aku mengatakan tentang dirimu. Kau masih kecil tapi mampu menjaga nenek yang sudah lemah ini. Aku bangga mempunyai cucu seperti engkau."

 Kata nenek dengan wajah menangis. "Ratu terharu membaca suratku dan dia meminta juri kontes memenangkan kamu menjadi juara. Kumohon, mulai hari ini kamu jangan mengira dirimu jelek. Kau adalah mutiara dari Tuhan. Setiap anak adalah mutiara yang berbeda-beda. Kau adalah mutiara terbaik bagi nenek."

 Terang nenek sambil memegang tanganku. Aku membuka kado bungkusan itu. Kado itu berisi boneka kesukaanku. Aku menangis karena gembira. Hari ini aku merasa bangga atas diriku. Kupeluk nenek. Dan mulai hari ini aku harus berusaha mengenyahkan pikiran kalau aku jelek.



Tag
dongeng online, dongeng judul penyihir berprestasi, 
kumpulan cerpen dan dongeng, 
cerita penyihir kecil
kumpulan cerpen online 5m

TABIB PALSU DAN PUTRI MELATI

dongeng judul tabib palsu dan putri melati

Putri Melati sudah lama sakit parah dan tidak ada yang tahu  penyebabnya. Penyakit putri Melati cukup aneh. Dia tidak bisa tidur sudah selama satu tahun. Karena penyakitnya itu Putri Melati tubuhnya menjadi sangat kurus. Beberapa tabib sudah didatangkan dari berbagai penjuru kerajaan tapi belum ada yang berhasil menyembuhkan tuan putri. 
Raja dan ratu sudah hampir putus asa. Tiap hari wajah raja makin suram karena memikirkan putri semata wayangnya itu. Raja sangat khawatir dan berharap putri Melati segera disembuhkan. Raja takut ketika peramal bicara  nasib tuan putri akan berujung pada kematian kalau tidak segera disembuhkan.
Raja kemudian  mengadakan sayembara bahwa siapa saja yang dapat menyembuhkan tuan putri akan diberi hadiah besar  dan akan dijadikan keluarga kerajaan. Tapi sampai sekarang belum ada peserta sayembara yang berhasil  menyembuhkan putri.
“Ayah, aku sudah tidak kuat lagi...”  Kata Putri Melati. Matanya memejam. Dia berusaha untuk tidur.
“Bertahanlah, Nak, bertahanlah.”  Lirih raja sambil memegang tangan putri melati. Ratu di belakang raja menahan isak tangis. Dia tidak tega melihat keadaan putrinya tersebut. Dia merasa lebih baik dirinya yang sakit, bukan anaknya. Raja dan ratu hanya bisa berdoa semoga putrinya segera sembuh. Mereka menunggu keajaiban.

Sementara itu ditempat yang jauh, di pinggiran kota kerajaan, terdapat  seorang anak putri penjual kue. Dia bernama Varena, bertubuh gendut tapi selalu ceria. Pekerjaannya setiap hari adalah membuat kue dan menjual kue, dia membantu orang tuanya yang miskin.
Suatu hari dia mengatakan  pada ayahnya kalau dia bisa menyembuhkan tuan putri Melati. Ayahnya tentu saja terkejut. Dia merasa anaknya tidak punya keahlian di bidang tabib, anaknya hanyalah anak biasa saja. Tapi Varena bertekad keras ingin  menyembuhkan tuan putri Melati.
 "Ayah, aku pasti bisa menyembuhkan Putri Melati,"  yakin Varena lalu Varena bercerita kalau dia  telah bermimpi bertemu orang tua yang memberinya batu. Batu itu bisa menyembuhkan tuan putri.

Akhirnya ayah Varenna tidak bisa berbuat apa-apa. Dia pun mengizinkan putrinya pergi ke kerajaan. Pagi itu varera dengan membawa bungkusan kue buatannya dan juga batu ajaibnya  pergi ke kerajaan.  Dia naik kuda dan sepanjang perjalanan teman-teman  Varena mengolok-oloknya. Mereka mengatakan tidak mungkin putri Melati  bisa disembuhkan oleh Varera.
"Eh, Varena  kamu pasti gagal, kamu bukan tabib ! kamu tidak dihukum saja kau sudah beruntung !" teriak anak-anak di desa itu.  Tapi varera tidak peduli , wajahnya tetap optimis.

Sampai di depan pintu gerbang kerajaan. Seorang prajurit menghalangi dia masuk.  “ Anak kecil mau apa kesini ?  pergi  sana !! “  sentak seorang prajurit penjaga sambil menodongkan tombak ke arah Varena.
“Saya seorang tabib  dan saya ingin menyembuhkan  tuan putri.”  Mohon Varena sambil membungkuk hormat pada prajurit itu.
"Kamu seorang tabib ? hahaha seorang tabib terkenal pun tidak berhasil menyembuhkannya, apalagi kamu !"  prajurit itu tertawa terkekeh sambil menghalangi Varena masuk.

Tapi Varena tidak mempedulikan kata-kata prajurit tersebut, dia mendorong tubuh prajurit itu agar dia bisa masuk. Lalu prajurit yang lain berdatangan menghalangi Varena dengan senjata pedangnya, dan prajurit itu tentu saja tidak tega untuk melukai anak kecil seperti Varena.
 Dua prajurit itu pun kelabakan menghalangi  Varena. Raja yang kebetulan sedang naik kuda di dekat pintu gerbang mendekati Varena. Dia penasaran dengan keributan di pintu gerbang itu. Akhrinya dia mengizinkan varena menemui putri Melati tapi dengan syarat tertentu.  Dan dia pun tidak percaya kalau anak sekecil Varena akan berhasil menyembuhkan putrinya.
“Biarkan dia masuk, dia akan mengobati putriku tapi kalau dia gagal dia  dihukum.” Seru raja.
Varena terkejut dengan ancaman raja.  Varera hanya  menelan ludah. Meski takut dia gembira sekali karena dia akan menemui tuan putri.
Varena senang. Dia melonjak dan mulutnya mengejek prajurit yang tadi melarang dia masuk.  Para prajurit hanya mendengus kesal lalu mereka mengantar Varena masuk ke kamar tuan putri.
Sampai di kamar yang megah dan indah, Varena melihat seorang anak perempuan sedang tergolek lemah di kamarnya. Putri melati menoleh  pelan  ke arah Varena.
“Siapa dia, ayahanda ?”  Tanya putri Melati dengan suara lemah dan yang nyaris tidak terdengar. Dia heran karena baru kali ini, dia melihat seorang anak seusianya masuk ke kamarnya.
“Dia seorang tabib.” Kata raja  lalu menyuruh Varena  menunjukkan keahliannya sebagai tabib.

Varera perlahan mendekati putri Melati. Dia sangat takjub melihat sosok anak yang sangat terpandang di negerinya. Baru kali ini dia melihat wajah  putri yang sering dibicarakan dan menjadi idola teman-temannya. Tapi sayangnya putri tersebut nampak sedih dan tidak bersemangat .
“Ayo, tunjukkan kemampuanmu !”  Seru raja yang tak sabar melihat tingkah bocah kecil yang mengaku tabib itu di hadapannya. Lalu Varena  mengeluarkan buntalan berisi batu dan kue. Batu itu diangkat ke atas.
“Tuan putri, semangat, ya?" kata Varena.  "Tuan putri, tahu tidak ? banyak anak-anak seperti saya yang ingin bertemu dan melihat wajah tuan putri. Mereka semua mendoakan tuan putri lekas sembuh. Saya ikut sedih mendengar tuan putri sakit,..cepat sembuh tuan putri,...tuan putri semangaaat !”   Teriak Varena sambil mengangkat batu dan lengan kanan  putri melati ke atas. Hatinya tulus ingin agar putri melati sembuh.
Prajurit dan raja bingung melihat aksi tabib kecil itu.  Semua di ruangan kamar tersebut nampak terpaku menungggu apakah putri melati berhasil sembuh atau tidak. Wajah Varena nampak bingung dan pucat  terbayang hukuman yang akan menimpa dirinya. Dia pasti tidak akan berhasil menyembuhkan putri Melati. Sekarang dia sadar, dia bukan tabib. Dia memang hanya mengaku saja bisa mengobati, dia sebenarnya hanya ingin melihat putri yang sedang sakit itu.  Dilihatnya wajah tuan putri yang masih saja lemah. Lalu tiba-tiba, Varena berlutut di depan raja. Air  matanya mengalir.
“Raja, maafkan saya..saya..saya sebenarnya bukan tabib, saya ke sini hanya  ingin bertemu dengan tuan putri. Saya hanya ingin tahu keadaannya..dan cuma ingin memberi kue buatan saya ini...”   Urai Varena  dengan terbata-bata.

Raja terkejut. Wajah raja nampak merah karena merasa ditipu. Prajurit siap menunggu perintah raja. Tapi tiba-tiba putri Melati menutupi mulutnya , dia mengikik menahan tawanya. Dan putri  melati rupanya tertawa.
Varena melongo . Dia tidak mengerti kenapa Putri Melati tiba-tiba tertawa. Rupanya Putri Melati tidak bisa lagi menahan tawanya. Dia tertawa terbahak-bahak melihat bocah seperti Varena. Hanya karena  ingin melihat keadaan dirinya, Varena menyamar menjadi tabib.  Keringat mengucur di wajah Putri Melati yang memucat. Tiba-tiba dia  merasa senang dan gembira.
“Ayah, tolong jangan marahi dan hukum dia, dia cuma rakyat biasa yang ingn berteman dengan saya , betul  kan ? “  tanya Putri Melati  sambil menatap Varena. Kemudian Varena mengangguk-angguk sambil memberikan  kue buatannya pada Putri Melati.

Raja menghela nafas. Dia terkejut  melihat mata Putri Melati  nampak bersinar dan senang. Dia mengizinkan  tuan putri bermain dengan Varena hari itu. Tentu saja Varera senang sekali, sudah lama dia bermimpi bertemu dengan putri melati,  dan berteman dengannya.

“Aku pasti bermimpi, aku bermimpi, jangan sampai aku terbangun !” Ucap varena berulang kali sambil menepuk-nepuk pipinya yang gembul. Putri Melati tertawa melihat tingkah varera. Baru kali ini dia bertemu anak yang lucu seperti Varena. Lalu Putri Melati  menghabiskan kue buatan Varena. Padahal  selama ini dia tidak pernah makan banyak. Sayang sekali hari sudah sore dan Varena harus pulang karena ayahnya pasti cemas menunggunya di rumah. Saat pulang berulang kali varena minta maaf pada raja. Sementara itu putri Melati hanya bisa melihat  Varena pulang  di kejauhan keluar dari istana. Tiba-tiba dia membisikkan sesuatu di telinga raja.

Sampai di rumah. Teman-teman Varena menunggu cerita Varena. Kemudian Varena menceritakan kalau putri melati itu tidak sombong bahkan mengajaknya bermain. Tentu saja, teman-teman Varena tidak mempercayainya, dan mengejek Varena sebagai pembual. .Varena merasa sedih, lalu Ayah varena mengusir teman varena yang hanya bisa mengejek varena.

Beberapa hari kemudian penduduk desa tempat tinggal varena gempar. Sebuah kereta kuda dari kerajaan datang ke rumah varena. Mereka memberi hadiah besar kepada Varena. Kabarnya setelah kedatangan Varena putri melati dapat tidur nyenyak dan tidak sakit-sakitan lagi. Dan kemudian Varena diangkat menjadi keluarga raja. Kerena  sudah berjasa besar. Dia sudah bisa menyembuhkan sakit putri raja.
Putri Melati gembira karena ayahnya mengizinkan varena tinggal di istana dan menjadi saudaranya.  Karena sebenarnya selama ini tuan putri melati kesepian, tidak punya teman. Sehingga dia sakit. Dan kedatangan varena telah menyembuhkan sakitnya. Makanpun banyak dan wajah tuan putri nampak berseri –seri.

Nah, adik-adik pasti senang kan punya teman  yang ramah, dan gemar membuat tertawa.  Punya teman yang menyenangkan adalah obat mujarab dan juga memberi kebahagiaan bagi kita, maka jadilah teman yang baik buat temanmu. Jangan  cemberut kalau bertemu teman yang baik padamu. Dan jangan pula  mengejek teman  karena itu akan menyakiti hati temanmu. 


sumber gambar : mitanhamy.blogspot.com

tag :
dongeng  tabib palsu dan putri melati,
 kumpulan dongeng online, kumpulan cerpen online cerpen 5 m

Monday, 2 December 2013

PERI BIRU YANG JUJUR

dongeng peri biru yang jujur

Namaku peri biru, orang-orang memberi julukan seperti itu mungkin karena warna sayapku yang berwarna biru. Aku mempunyai sahabat bernama peri hitam. Dia dijuluki seperti itu karena memiliki sayap hitam. Tapi dia sahabat yang baik hati. Suatu hari kami bermain kejar-kejaran. Kami bermain di dalam ruangan istana. Peri hitam terbang di depan. Dia terbang lebih cepat. Aku berteriak memanggilnya. Aku yakin bisa mengejarnya. Peri hitam bergerak lincah dan terbang dengan cepat. Peri hitam menerobos jendela kamar ratu dan masuk ke dalam kamar ratu. Dia terbang mengitari meja dan barisan kursi. Dengan gesit aku mengejarnya dan berusaha menangkap sayapnya. Peri hitam masih belum bisa dikejar. Aku mengepakkan sayapku lebih cepat lagi menerobos deretan vas bunga di meja ratu. Dan “PRAKK !” aku menyenggol vas bunga ungu milik ratu. Vas bunga itu terjatuh dan pecah di lantai. Aku terkejut. Aku tahu vas bunga itu adalah vas kesayangan ratu. Dadaku berdebar keras. Wajahku ketakutan. Terdengar derap langkah prajurit mendekati kamar ratu. Aku terbang keluar dari kamar ratu melalui lubang angin.  aku pergi dan terbang jauh meninggalkan peri hitam dan teriakan prajurit.
            Sampai dimana aku ? aku merasa telah terbang jauh. Aku sampai di hutan terlarang. Kenapa aku sampai di sini. Aku berusaha lari. Aku mengira para prajurit pasti mengejarku dan hendak menangkapku. Aku menyesal kenapa aku bermain kejar-kejaran dengan peri hitam di ruangan istana. Aku pasti akan dihukum kalau ketahuan.
Aku merasa lebih baik bersembunyi di hutan terlarang. Hutan terlarang tertutupi pohon besar berdaun lebat. Tidak ada yang menemukanku di hutan terlarang. Pikirku. aku mendengar percakapan dua ekor burung di atas pohon. Mereka mengatakan kalau  peri bersayap hitam besok akan mendapat hukuman dari ratu. Peri tersebut dihukum karena masuk ke kamar ratu dan bermain di sana sampai memecahkan vas kesayangan ratu.
Aku terkejut mendengar berita itu. Aku ingin bertanya pada burung itu apakah berita itu benar. Tapi aku tiba-tiba  terperosok ke dalam lubang sedalam sepuluh meter. Lubang itu menutup dengan sendiri. Aku merasa itu jebakan. Kedua burung itu sudah terbang menjauh. Aku berteriak minta tolong. Tapi tidak ada yang mendengar. Aku hanya menangis. Dan menyesali perbuatan bodohku. Kenapa sampai lari dari tanggung jawabku. Dan sekarang peri hitam malah yang dituduh. Padahal aku sendiri yang memecahkan vas bunga tersebut. Kasihan peri hitam. Ujarku sambil menangis.
Tak berapa lama, sesosok raksasa mendatangi lubang perangkap tersebut. Raksasa itu adalah penjaga hutan terlarang.  Aku memohon agar dilepaskan. Kuceritakan masalahku pada raksasa tersebut. Aku berjanji tidak akan masuk ke hutan terlarang tanpa ijin. Aku akan  ke istana untuk mengakui perbuatannya. Kalau terlambat, peri hitam yang akan mendapat hukuman.
Raksasa penjaga mengerti dan dia memaafkan dan melepaskanku dari jebakan.  Aku mengucapkan terima kasih dan segera terbang menuju istana.
Sampai di istana, aku melihat peri hitam dan ratu sedang berbincang. Di samping mereka nampak prajurit penjaga. Aku segera bersimpuh di lutut ratu. Aku meminta maaf. Akulah yang memecahkan vas bunga itu bukan peri hitam. Aku menyesal telah bermain di kamar ratu dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatanku.
Ratu terkejut mendengar pengakuanku. Dia tersenyum. Dia justru memuji diriku yang telah mengaku. Kalau saja aku terlambat mengakui perbuatanku, peri hitam sudah mendapat hukuman akibat perbuatan ku. Aku berterima kasih ratu mau memaafkanku. Ratu mengatakan. Merasa bangga karena aku telah mengatakan kejujuran dan berani bertanggung jawab, meskipun perbuatanku menjatuhkan vas bunga termasuk tidak disengaja olehku.
Aku merasa lega . Aku sudah mengaku . Meskipun pada akhirnya aku tetap mendapat hukuman juga. Yaitu membersihkan kamar ratu selama seminggu. Peri hitam pun membantuku. Dia memang sahabat yang baik. 
 (19/3/2012/doukulap)

sumber gambar: dinda-perikecil.blogspot.com

Tag
kumpulan dongeng online, kumpulan cerita online, 
cerpen cerpen, kumpulan cerita
 DONGENG ANAK, cerita peri
Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Entri Populer

  • KARENA WAJAH KITA TAK SAMA

Blog Archive

  • ▼  2015 (35)
    • ▼  October (1)
      • KARENA WAJAH KITA TAK SAMA
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (23)
    • ►  May (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (94)
    • ►  December (8)
    • ►  November (6)
    • ►  October (12)
    • ►  September (5)
    • ►  August (6)
    • ►  July (12)
    • ►  June (9)
    • ►  May (7)
    • ►  April (3)
    • ►  February (12)
    • ►  January (14)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (16)
    • ►  November (8)
    • ►  September (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2012 (25)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (9)
  • ►  2011 (13)
    • ►  December (1)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  January (1)
Betapa mudah dan tak sadar menjadi sombong dan tidak iklas dalam beramal (kata mutiara)

Powered by Blogger.
Copyright 2013 CERPEN 5M - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger